Telset.id, Jakarta – Satu tantangan terbesar Twitter, selain serangan bot dan maraknya aksi pelecehan, adalah bagaimana terus mencari tahu cara memonetisasi platform. Sebab, berpromosi melalui cuitan terbukti tidak terlalu efektif.
Saat ini, Twitter dikabarkan sedang melakukan perubahan cara dalam menambah pemasukan. Twitter akan memanfaatkan fitur Explore untuk menghasilkan uang. Twitter akan memungkinkan pengiklan untuk mengambil alih tab tersebut.
Dilansir Engadget, Jumat (13/7/2018), fitur Explore sejatinya hadir untuk menggantikan fitur Moments, yang sempat digunakan oleh Twitter sebagai sarana menyoroti berita-berita besar dan topik yang sedang tren di seluruh platform.
Nantinya, tab itu akan memiliki iklan Promoted Trend Spotlight berupa banner berukuran besar yang nongol di atas konten penjelajahan. Iklan akan muncul dua kali setiap hari ketika pengguna mengunjungi tab. Setelahnya, iklan menghilang.
Baca juga: Cara Jitu Mengamankan Akun Twitter
TechCrunch juga melaporkan bahwa perusahaan yang pertama melakukan pengambilalihan tab Explore adalah Disney. Perusahaan tersebut akan memanfaatkan tab Explore untuk promosi film terbaru Christopher Robin yang segera tayang di bioskop.
Memang, tidak ada pengguna yang suka dengan keberadaan iklan di media sosial. Namun, hal itu bisa dipahami mengingat Twitter sedang mencari cara untuk mendapatkan pemasukan. Maklum, baru pada kuartal terakhir 2017 Twitter bisa meraup keuntungan.
Februari 2018 lalu, Twitter mengumumkan laporan kinerja perusahaan pada kuartal akhir 2017. Untuk kali pertama, Twitter mencatat keuntungan setelah 12 tahun merugi. Meski memperoleh keuntungan bersih, Twitter justru kehilangan banyak pengikut.
Baca juga: Twitter Blokir Pengguna di Bawah Umur
Penyebabnya, perusahaan melakukan aksi “bersih-bersih” akun palsu secara massal guna mempertahankan kualitas Twitter. “Kuartal IV-2017 merupakan merupakan periode terbaik bagi kami,” ungkap Jack Dorsey, CEO Twitter.
Sejak berdiri pada 2006, Twitter belum pernah menghasilkan laba sepersen pun. Neraca keuangan mereka berdarah-darah. Tak sedikit pihak lantas bertanya, apakah Twitter bisa meraup hasil serupa kuartal IV-2017 pada masa mendatang?
“Kami sedang bergembira. Kami mencapai profitabilitas perdana selama 12 tahun. Soal apa yang bakal diraih oleh Twitter pada tahun-tahun mendatang, kami cukup yakin tak kalah baik dari 2017,” timpal Ned Segal, CFO Twitter.
Total pendapatan Twitter pada kuartal IV-2017 meningkat dua persen dari tahun ke tahun. Pemasukan mereka dari kue iklan tumbuh tujuh persen dari tahun ke tahun. Hal tersebut tak lepas dari kontribusi para pengguna yang semakin aktif di Twitter.
Baca juga: Twitter Bikin Emoji Sendiri, ‘Twemoji’
Sekadar informasi, pada kuratal IV-2016, Twitter mengalami kerugian hingga 167 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,82 triliun. Pada periode yang sama 2015, kerugian mereka mencapai 90 juta dolar AS atau setara Rp1,1 triliun. [SN/HBS]
Sumber: Engadget