Telset.id, Jakarta – Saat ini kebiasaan belanja orang diperkotaan mulai berubah karena tidak lagi menggunakan cara tradisional. Mereka cenderung meneliti produk yang diinginkan secara online, sebelum membelinya secara langsung atau offline.
Menurut ZDnet, saat ini konsumen memiliki lebih banyak alat untuk melakukan riset online sebelum beranjak ke toko atau pusat perbelanjaan, sehingga pengecer yang meningkatkan visibilitas online mereka akan lebih potensial untuk mendapat lebih banyak pembeli.
Salesforce telah melakukan analisis aktivitas lebih dari 500 juta pembeli secara global untuk mengidentifikasi tren dan perubahan dalam aktivitas belanja secara keseluruhan. Perusahaan itu melihat transaksi dari 843 situs perdagangan digital di 36 negara dan 1,4 miliar kunjungan ke halaman toko online.
Dalam laporan indeks belanja terbaru Salesforce, ada empat temuan utama, termasuk dampak media sosial pada bisnis digital alias e-commerce.
Meskipun terjadi fenomena industri e-commerce di sekitar media sosial, tetapi sebenarnya sejauh ini dampaknya tidak signifikan pada lalu lintas mereka. Pertumbuhan pembeli menggunakan saluran media sosial pada dasarnya datar, hanya mencapai 4,7 persen dari pangsa lalu lintas e-commerce dan 2 persen dari semua pesanan.
Baca juga: 25 Pejabat Indonesia Belajar E-Commerce di Alibaba
Lalu lintas dari perangkat seluler terus bertambah dari tahun ke tahun. Namun, aktifitas komputer dan tablet terus menurun dari tahun ke tahun. Pesanan e-commerce juga meningkat, dengan tingkat konversi seluler meningkat sebesar 14 persen dan pesanan dari ponsel mencapai 41 persen dari semua transaksi e-commerce.
Menurut indeks tersebut, perdagangan digital meningkatkan pendapatan bagi pengecer sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini karena ada kenaikan lalu lintas 9 persen dan peningkatan pembelanjaan sebesar 6 persen.
Kuartal ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup seimbang antara semua poin yang diukur, dengan nilai pertumbuhan mulai dari 15 persen hingga 19 persen. Dari situ, pertumbuhan AS tetap relatif stabil selama lima kuartal terakhir, pada angka sekitar 16 persen.
Tingkat diskon juga telah meningkat 10 persen tahun ke tahun, hingga mencapai rata-rata 21 persen. Pengecer kini menawarkan diskon lebih besar dan pengiriman gratis untuk pesanan konsumen.
Baca juga: Isu Produk Asing, Menkominfo: Jangan Salahkan E-commerce
Bahkan, survei menunjukkan bahwa 65 persen dari semua pesanan dikirim secara gratis selama kuartal 1 (Q1) 2018 dan menunjukkan peningkatan 11 persen selama dua tahun terakhir.
Ada juga temuan yang cukup menarik, karena konsumen masih beralih ke toko lokal ketika mereka dengan cepat membutuhkan barang walaupun beberapa raksasa e-commerce menawarkan pengiriman dalam hari yang sama atau satu hari.
Ini artinya konsumen masih suka berbelanja di toko fisik walaupun ada fenomena e-commerce dan belanja online. [WS/HBS]
Sumber: ZDNet
terimakasih, artikelnya sangat membantu saya dalam memahami dampak media sosial pada e-commerce pada era serba digital sekarang ini.
kunjungi juga website kampus kami di https://www.atmaluhur.ac.id/
kenalkan saya Oulia Syadza 1722500154
terimakasih 🙂