Apple Bantah Terima Data Pengguna dari Facebook

Telset.id, Jakarta – CEO Apple, Tim Cook menyangkal jika perusahaan yang dipimpinnya telah menerima data pengguna dari Facebook. Dalam sebuah wawancara, Cook menyebut bahwa Apple tidak pernah menerima ataupun meminta data dari Facebook.

Ia juga menyatakan bahwa Apple tak pernah meminta data pengguna dengan maksud untuk mengembangkan perusahaan supaya bisa meniru kesuksesan Facebook.

Cook menjelaskan bahwa sejauh ini kemitraan Apple dengan Facebook hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi ke platform secara langsung dari sistem operasi iOS.

Ia juga mengemukakan bahwa Apple dan Facebook tak pernah bekerja sama dalam bisnis data pengguna.

Baca Juga: Facebook Jual Data Pengguna ke Apple, Samsung, dkk

“Jadi itu (kerja sama dengan Facebook) untuk kenyamanan bagi pengguna. Kami tidak dalam bisnis data. Kami belum pernah berkecimpung dalam bisnis data,” jelas Cook, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (06/06/2018).

Tak cuma Apple, Facebook juga membantah keras laporan The New York Times. Facebook menegaskan bahwa informasi pribadi, foto, daftar teman, maupun status hanya bisa diakses ketika pengguna secara sadar dan tanpa paksaaan memutuskan membagikannya kepada orang maupun pihak lain.

“Kami tidak pernah mengetahui ada penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Apple, Samsung, Amazon, dan Microsoft. Menurut kami, kabar tersebut tidak benar. Sebab, mereka tidak bisa mengaksesnya tanpa ada izin dari kami maupun pengguna,” tegas Cook.

Baca Juga: Remaja Pilih Instagram dan Snapchat Ketimbang Facebook

Sebelumnya diberitakan, dalam 10 tahun terakhir Facebook ternyata telah membocorkan data pengguna ke perusahaan-perusahaan smartphone dan komputer tablet di dunia, antara lain Apple, Samsung, Amazon, dan Microsoft.

Total, facebook memiliki sekitar 60 mitra yang secara teratur menerima data-data pribadi pengguna selama 10 tahun. Dikabarkan, Apple, Samsung, Amazon, dan Microsoft telah menerima dan dapat mengakses data-data yang bersifat pribadi seperti status hubungan, afiliasi politik, riwayat pendidikan, dan agama sampai April 2018. (SN/FHP)