Telset.id, Jakarta – Apple semakin ketat mengawasi App Store dan membersihkan aplikasi palsu atau yang terjangkit malware berbahaya. Atas permintaan pemerintah AS, Apple setidaknya dua kali dalam setahun melakukan bersih-bersih toko aplikasinya tersebut, demi menjaga keamanan negara.
Menurut lansiran Daily Mail, pada pertengahan tahun lalu, Apple menerima 16.249 permintaan laporan demi keamanan nasional yang memengaruhi 8.249 akun. Jumlah tersebut meningkat 20 persen dibanding awal 2017. Apple bahkan mulai menghapus aplikasi dari App Store.
Kabarnya, penghapusan aplikasi di App Store juga merupakan permintaan pemerintah AS terkait adanya pelanggaran ketentuan hukum dan kebijakan. Sebelumnya, Apple telah mengirim peringatan ke pengembang aplikasi yang diketahui melakukan pelanggaran aturan.
April 2018 lalu, ada laporan bahwa untuk kali pertama dalam sejarah, jumlah aplikasi di App Store susut pada 2017. Aplikasi di App Store berkurang menjadi 2,1 juta, padahal pada awal 2017 masih berjumlah 2,2 juta. Ppenurunan jumlah aplikasi iOS di App Store dilatarbelakangi oleh kebijakan Apple sendiri.
Pada 2016, Apple menghapus aplikasi lama yang tak lagi kompatibel. Sebelumnya, Apple memang telah mengumumkan komitmen untuk menghilangkan aplikasi iOS yang tak lagi mendukung perangkat baru. Aplikasi di luar 64-bit dihilangkan dari App Store demi kenyamanan pengguna.
Baca juga: Ubah Kebijakan, Jumlah Aplikasi di App Store Menyusut
Dalam menjalankan kebijakan itu, Apple bahkan turut menghapus aplikasi pemindai virus, aplikasi kloningan dari aplikasi lain, dan aplikasi berkualitas rendah yang berpotensi mengacaukan App Store. Berbanding terbalik dengan App Store, Google Play Store justru mencatatkan pertumbuhan aplikasi positif.
Pada 2017, gap jumlah aplikasi di Play Store jauh mengalahkan App Store. Tahun lalu, Google Play Store merilis 1,5 juta aplikasi baru bagi pengguna ponsel bersistem operasi Android. Pada tahun yang sama, App Store hanya mempunyai 755.000 aplikasi iOS baru. [SN/HBS]
Sumber: Dailymail
