Telset.id, Jakarta – Apple membuat kejutan kala memperkenalkan iPhone X ke pasaran. Ponsel terbaru sekaligus tercanggih milik perusahaan asal Cupertino itu hadir dengan tampilan baru, yakni memiliki notch alias poni di layar sebagai ciri khas. Usai iPhone meluncur, produsen lain pun mengeluarkan perangkat dengan layar berponi ala iPhone X.
LG, misalnya, merilis ponsel terbaru bernama G7 ThinQ dengan notch di bagian atas layar. Seketika orang-orang menilai bahwa LG telah mencontek desain iPhone X. Pun meski tegas-tegas ditampik.
“Kami merancang G7 ThinQ jauh sebelum iPhone X diluncurkan,” kata Chief LG Mobile, Hwang Jeong-hwan.
Dari sisi fungsi, notch di layar G7 ThinQ memang sedikit berbeda dengan desain iPhone X. Memakai G7 ThinQ, pengguna bisa mengaktifkan maupun mematikan notch. Untuk mengoperasikan notch di G7 ThinQ, pengguna juga cukup menghitamkan masing-masing sudut di atas layar. Dalam sekejap, notch pun hilang.
Lain lagi, sekitar setahun setelah Apple menghadirkan iPhone X, Huawei juga menghadirkan ponsel berkonsep layar poni. Li Changzhu, seorang petinggi Huawei, menyatakan bahwa ponsel buatan perusahaannya sudah punya konsep layar notch sebelum iPhone X meluncur di pasaran. Huawei menciptakannya sekitar empat tahun lalu.
“Selama empat tahun sejak ditemukan, konsep layar notch belum kami aplikasikan. Kami tak menduga Apple menghadirkannya di iPhone X,” paparnya.
Setahun setelah iPhone X beredar, sejumlah produsen Android mulai membuat hal serupa. Akan tetapi, menurut Li, mereka tidak meniru, tetapi memang sudah menyiapkannya dan baru sekarang dihadirkan.
Satu produsen lagi, yang menghadirkan ponsel premium Porsche Design Mate RS hasil sentuhan ulang Porsche Design dari P20 Pro milik Huawei, justru tak mau latah. Porsche Design menyingkirkan poni layar di ponsel garapannya karena menilai sangat mengganggu secara estetika. “Keberadaan notch sangat mengganggu secara filosofi desain,” ucap Direktur Desain Porsche Design, Christian Schwamkrug, dilansir BGR.
Keindahan bingkai layar yang terganggu oleh notch, Schwamkrug mengemukakan, berimbas ke banyak hal. Sebagai contoh, sebuah gambar di layar yang seharusnya terbingkai dalam bentuk persegi panjang, persegi, dengan garis batas yang jelas dan simetris, justru jadi rusah oleh keberadaan notch. “Kami tidak menginginkan keberadaanya,” imbuhnya.
Porsche Design sangat percaya diri bisa tak terbawa arus tren layar berponi karena menghadirkan ponsel yang memang benar-benar premium. Mereka tak punya target penjualan seperti halnya produsen ponsel kebanyakan. Porsche Design Mate RS dijual 1.900 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 26 juta. Dari sisi harga, iPhone X jelas kalah telak dari ponsel tersebut. Bagaimana soal fitur dan teknologinya? [SN/IF]