Telset.id, Jakarta – Di Indonesia, Alexa mungkin bukanlah nama yang familiar di telinga. Paling tidak, tak banyak bayi perempuan yang lahir datang dengan nama ini. Lain halnya dengan mereka yang tinggal di Amerika. Sebentar-sebentar Alexa, sebentar-sebentar Alexa. Sampai Amazon mulai identik dengan nama itu.
Ya, sejak raksasa e-commerce itu menggunakan Alexa sebagai julukan produk speaker pintar Echo pada 2015 lalu, banyak orang tua di negeri Paman Sam yang enggan menggunakan nama itu untuk puteri mereka.
Menurut digitaltrends, Selasa (15/5/2018), Recode melaporkan bahwa 6.050 bayi perempuan diberi nama Alexa pada 2015. Angka itu menurun menjadi hanya 3.883 pada 2017, sejak Amazon memakai nama itu untuk julukan speaker Echo.
Data statistik dari Administrasi Jaminan Sosial yang dianalisis oleh Profesor Sosiologi dari Universitas Maryland Philip Cohen juga menyatakan ada 311 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan pada 2015. Jumlah itu turun 33 persen pada 2017, dimana ada 207 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan.
Pada 2016 CEO Amazon Jeff Bezos mengatakan bagaimana nama untuk asisten suara berbasis cloud perangkat Amazon Echo itu berasal, selama wawancara publik di Transformers Conference Washington Post.
Saat itu Bezos dan teman-temannya berpura-pura menjadi karakter Star Trek, bermain di tahun-tahun sekolah dasar mereka. Seorang anggota kru komputer yang dipanggil sebagai ‘Alexa’ dalam seri Star Trek kemudian menjadi inspirasi Bezos ketika akan memutuskan nama untuk asisten suara Echo.
Amazon meluncurkan Echo pada 2015, diikuti oleh Echo Tap, Echo Dot, Echo Show, Fire TV Stick dengan Alexa, dan Fire Tablets dengan Alexa. Sekarang, rangkaian perangkat Alexa yang terus-menerus bersaing di kompetisi ketat asisten suara yang sedang berlangsung.
Ketika semakin banyak orang yang membahas televisi, jam, ponsel, lampu, serta jumlah Dots, Taps, Echos dan berbagai acara sebagai ‘Alexa,’ orang tua mulai enggan menggunakan nama itu untuk bayi perempuan.
Rupanya tidak hanya Alexa yang mulai enggan dipergunakan sebagai nama bayi peremuan, Siri juga mulai jarang dipergunakan sebagai nama bayi perempuan sejak Apple menjadikannya julukan untuk Asisten suara mereka di iPhone sejak 2011, meskipun jumlahnya jauh lebih kecil.
Pada 2013, enam dari setiap 100.000 bayi perempuan yang lahir di AS, atau 120 bayi diberi nama Siri. Cohen juga menemukan bahwa orang tua hanya memberi nama Siri pada 20 bayi perempuan pada tahun 2017, atau turun menjadi satu per 100.000.
Baca juga: Canggih! Alexa Bisa Pesan Tiket Kereta dengan Suara
Bisa jadi dalam beberapa tahun mendatang ada bayi akan diberi nama ‘Hai, Google’ atau bahkan ‘Google.’ Dalam beberapa tahun mendatang, mungkin juga akan ada bayi laki-laki yang diberi nama ‘Bixby’ sebelum dan sesudah Samsung merilis asisten suaranya sendiri.
Para raksasa teknologi seperti Amazon, Apple, Google, dan Samsung tengah bersaing untuk membuat teknologi pintar asisten pengguna yang menggunakan suara. Persaingan ini diperkirakan tidak akan surut dalam waktu dekat. [WS/IF]
Sumber: Digital Trends