Telset.id, Jakarta – Setelah sempat tarik ulur dan bahkan terancam gagal, proses merger dua operator seluler terbesar Amerika Serikat, Sprint dan T-Mobile, akhirnya mencapai kesepakatan. Kepastian merger ini diumumkan oleh kedua operator tersebut pagi ini, Senin (30/4/2018) waktu setempat.
Seperti dilansir Techcrunch, Bloomberg melaporkan bahwa Deutsche Telekom akan memiliki 42% saham perusahaan gabungan, sementara SoftBank akan memiliki sekitar 27% saham perusahaan.
Sekedar informasi, SoftBank mengendalikan mayoritas saham Sprint, sementara Deutsche Telekom mengendalikan sebagian besar saham T-Mobile.
Kedua perusahaan dikabarkan menyelesaikan kesepakatan pada Jumat lalu, ketika menetapkan ketentuan penilaian dan sedang bersiap mengumumkan merger hari ini.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, nilai Sprint sekitar USD 59 miliar atau sekitar Rp 819 triliun. Sedangkan nilai keseluruhan perusahaan gabungan mencapai USD 146 miliar atau sekitar Rp 2.027 triliun.
Merger ini juga mencakup semua transaksi sahamnya atau bisa dibilang pemilik saham T-Mobile juga menjadi pemilik Sprint. Bagian ini dianggap menjadi tantangan terbesarnya.
Pasalnya, bergabungnya dua perusahaan ini tidak hanya akan mengikat operator ketiga dan keempat terbesar di AS ke dalam satu unit, tetapi juga organisasi internasional pemegang saham yang signifikan di kedua perusahaan.
Kendati demikian, pemerintah AS nampaknya tidak melakukan intervensi dalam merger besar tersebut, seperti yang terjadi dalam pengambilalihan Broadcom-Qualcomm.
Baca juga: Otoritas China Diduga Tahan Dua Izin Merger Qualcomm
Pihak T-Mobile mengatakan langkah korporasi ini akan menjadi bekal untuk bersaing dengan AT & T dan Verizon, karena kedua perusahaan telekomunikasi tersebut mulai meluncurkan jaringan 5G.
“T-Mobile baru akan memiliki kapasitas jaringan untuk secara cepat membuat jaringan 5G nasional dengan luas dan kedalaman yang diperlukan untuk memungkinkan perusahaan dan wirausahawan AS terus memimpin dunia di era 5G mendatang, seperti yang dilakukan perusahaan AS di 4G,” kata T-Mobile dalam pengumuman resminya.
Perusahaan baru ini dipastikan akan dapat membangun jaringan 5G yang lebih luas dan dalam lebih cepat daripada perusahaan mana pun di Amerika.
“T-Mobile menerapkan LTE nasional dua kali lebih cepat daripada Verizon dan tiga kali lebih cepat daripada AT&T. Perusahaan gabungan diposisikan untuk melakukan hal yang sama di 5G dengan aset spektrum mendalam dan kapasitas jaringan,” imbuh T-Mobile.
Seperti diketahui, saat ini AT&T memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD 214 miliar atau setara Rp 2.791 triliun, sementara Verizon memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD 213 miliar atau setara Rp 2.957 triliun.
Sumber: Techcrunch