Telset.id, Jakarta – Arus perkembangan teknologi digital kian tak terbendung. Bahkan, teknologi 4G yang dianggap sangat mengakomodir perkembangan perangkat seluler akan segera ditinggalkan, seiring masuknya teknologi 5G. Lalu bagaimana cara beralih dari teknologi 4 G ke 5G?
Untuk itu operator membutuhkan pembaruan perangkat keras dan lunak yang berkinerja tinggi. Misalnya port 5G inti, radio dan transportasi bersama dengan OSS/BSS, layanan jaringan dan keamanan, seperti yang di luncurkan Ericsson September lalu.
Nah, kini Ericsson meluncurkan perangkat lunak untuk aplikasi teknologi 5G yang lebih canggih, yakni 5G Radio Acces Network (RAN), berdasar standar 3GPP New Radio (NR) pertama yang baru disepakati.
Disamping itu, perusahaan asal Swedia tersebut, juga melansir kategori baru produk radio Street Macro untuk daerah atau kota yang ketersediaan akses radionya terbatas.
Presiden Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang permintaan terhadap internet of things (IoT) sangat tinggi. Ini potensi yang bisa ditangkap operator dengan mengembangkan jaringan 5G.
“Ericsson adalah pihak yang tepat untuk membantu operator memaksimalkan potensi 4G, membantu berevolusi dari 4G ke 5G dan berkontribusi pada agenda nasional ‘Making Indonesia 4.0,” ujar Jerry, dalam acara Eksebisi Teknologi Terkini Ericsson Welcome to the Do Zone Indonesia di Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Baca juga: Tiga Masalah yang Harus Diselesaikan di Era 5G
Jerry menambahkan, untuk membantu operator menangkap peluang pemanfaatan teknologi 5G, Ericsson memperluas penawaran 5G Core System dengan dukungan atas 5G NR dan meningkatkan kinerja solusi cloud terdistribusi.
Perangkat lunak 5G anyar ini baru akan tersedia di Indonesia pada kuartal keempat 2018. Dengan dukungan multi band, perangkat ini akan memungkinkan operator menggunakan spektrum frekuensi baru, saat frekuensi tersebut sudah tersedia.
Menurutnya, operator dapat dengan mudah mengaktifkan jaringan 5G mereka dan mengambil langkah pertama untuk memulai menggunakan teknologi ini secara komersial.
“Ini akan memenuhi kebutuhan lalu lintas data yang terus bertambah, secara lebih efisien dan memungkinkan akses ke konten multimedia seperti streaming video 4K/8K dan virtual/augmented reality,” imbuhnya.
Dia menambahkan, studi terbaru Ericsson menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi 5G akan menekan biaya hingga 10 kali lebih rendah per gigabyte dibanding teknologi 4G saat ini.
Sementara itu, Vice President of Network Solution Division Ericsson Indonesia Ronni Nurmal menambahkan, pihaknya menambah kategori baru untuk radio di tingkat perkotaan, yakni street macro, satu lapis diantara macro cell dan micro sell.
“Produk radio ini tidak akan memakan tempat atau lebih ringkas ketika ditempatkan pada bagian tertentu dari gedung, namun dengan kemampuan menjaga jaringan mumpuni,” papar Ronni.
Selain itu, lanjut dia, Ericsson memperkenalkan produk radio baru yang mendukung MIMO massif (Massif Multiple Input and Multiple Output). Ini berguna untuk memuluskan evolusi dari 4G ke 5G dan menjawab kebutuhan akan peningkatan kapasitas, sekaligus menyederhadakan penggunaan untuk adopsi lebih luas.
“Semua base radio yang terpasang menggunakan Ericsson Radio System sejak 2015 akan memiliki kemampuan 5G NR dengan instalasi perangkat lunak jarak jauh,” tukasnya. [WS/HBS]
Like!! Really appreciate you sharing this blog post.Really thank you! Keep writing.