Telset.id, Jakarta – Facebook nampaknya terus-menerus dirundung sial belakangan ini. Setelah tersandung kasus penyalahgunaan 87 juta data pribadi pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica, kini mereka juga terancam denda ratusan miliar rupiah di Brasil.
Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib Facebook sekarang. Baru saja didenda Rp 5 miliar di Korea, kini perusahaan asal Silicon Valley AS ini dijatuhi denda sebesar 111,7 reais (US$33 juta) atau setara Rp 454 miliar di Brasil.
Rupanya hubungan antara Facebook dengan pihak berwenang Brasil kurang harmonis dan kerap menuai kontroversi. Sejumlah layanan di aplikasi WhatsApp di sana juga di pangkas karena gagal bekerja sama dengan otoritas setempat.
Baca juga: Giliran Australia akan Investigasi Facebook
Jika melihat sejarahnya, nni bukanlah pertama kali perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu berurusan dengan hukum di Negeri Zamba tersebut.
Dua tahun lalu, pengadilan Brasil membekukan kas Facebook sekitar US$ 6 juta atau lebih dari Rp 82,6 miliar, karena tidak menyerahkan data untuk kepentingan investigasi kasus penyelundupan obat bius.
Kasus yang membuahkan denda ratusan miliar ini dimulai pada 2016, ketika pihak berwenang yang menyelidiki korupsi di negara bagian Amazonas Brasil meminta perusahaan itu memberikan pesan-pesan WhatsApp orang-orang yang dicurigai menipu sistem kesehatan negara.
Denda itu awalnya hanya satu juta reais, tetapi terus bertambah setiap hari Facebook tidak mematuhi perintah yang dimulai pada Juni 2016 sampai penyelidikan itu dipublikasikan pada September.
“Facebook bekerja sama dengan penegak hukum. Dalam kasus khusus ini kami telah mengungkapkan data yang diperlukan oleh hukum yang berlaku,” kata juru bicara Facebook dalam pernyataannya.
“Kami memahami alasan yang kurang baik ini dan sedang mengeksplorasi semua opsi hukum yang kami miliki.” katanya.
Sebelumnya, Facebook kena denda oleh otoritas Korea Selatan sebesar US$ 369.400 atau setara Rp 5 miliar. Komisi Komunikasi Korea (KCC) menduga Facebook membatasi kecepatan internet saat menegosiasikan biaya penggunaan jaringan dengan penyedia internet lokal.
Baca juga: Facebook Belum Hapus Data Pengguna yang Dikloning
Menurut KCC, Facebook merute ulang (reroute) pengguna Korea Selatan pergi ke server yang berlokasi di Hong Kong dan AS, sehingga memperlambat akses mereka ke Facebook.
Alhasil, akses ke Facebook hampir 4,5 kali lebih lemot daripada sebelumnya. Bahkan beberapa pengguna mengeluh tidak dapat memutar video disana akibat terjadi lag. [WS/HBS]
Sumber: Engadget