Telset.id, Jakarta – Presiden AS Donald Trump kembali membuat sensasi. Kali ini dia menuduh perusahaan raksasa e-commerce Amazon membayar tarif murah untuk layanan Pos AS dan mengemplang pajak.
Tuduhan ini merupakan serangan kedua Trump terhadap Amazon. Bisa jadi Presiden AS paling kontroversial itu telah didorong laporan situs berita Axios yang mengatakan dia terobsesi dengan Amazon dan mempertimbangkan cara untuk mengendalikan kekuatan perusahaan.
Caranya mungkin dengan menjerat dengan undang-undang (UU) antitrust atau persaingan federal. Tuduhan tersebut pasti menimbulkan dampak negatif.
Alhasil saham Amazon turun 3,3 persen dibanding Rabu dan Kamis, atau membuat perusahaan menderita kerugian hingga US $ 24 miliar atau mencapai Rp 330 triliun dari nilai pasarnya.
“Sementara kami berada di subjek, dilaporkan bahwa Kantor Pos AS akan kehilangan rata-rata US $ 1,50 atau lebih dari Rp 20.000 untuk setiap paket yang diberikannya untuk Amazon. Jumlah itu jika ditotal mencapai Miliaran Dolar,” ujar Trump, seperti dilansir halaman channelnewsasia.com, Minggu (1/4/2018).
Baca juga: Trump Larang Broadcom Akuisisi Qualcomm
Tahun lalu, Analisis Citigroup menunjukkan bahwa jika kantor Pos AS (USPS)merealokasi biaya untuk memperhitungkan volume paket yang semakin besar yang dikirimkannya, akan diperlukan biaya tambahan sebesar US$ 1,46 untuk setiap paket.
Regulator federal, yang meninjau kontrak USPS, belum mengangkat masalah terkait kontraknya dengan Amazon.
“Jika kantor Pos meningkatkan tarif parselnya, biaya pengiriman Amazon akan naik sebesar US $ 2,6 Miliar (setara Rp 35,7 triliun),” kata Trump dalam kicauannya, meskipun tidak jelas laporan apa yang dia kutip.
“Penipuan Kantor Pos ini harus dihentikan. Amazon harus membayar biaya nyata (dan pajak) sekarang!” tukas dia.
Kamis lalu juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki tindakan terkait Amazon pada saat ini.
Sebelumnya Trump juga menuduh Washington Post, yang dimiliki secara pribadi oleh Bos dan pendiri Amazon Jeff Bezos, menjadi “pelobi” untuk Amazon.
Surat kabar yang kerap menjadi target kemarahan Trump, tahun lalu memenangkan Hadiah Pulitzer untuk penyelidikan kritis atas sumbangan Trump untuk amal.
Amazon menolak berkomentar terhadap kicauan Trump. Sama halnya dengan The Washington Post yang tidak membalas permintaan untuk komentar. [WS/HBS]