Telset.id, Jakarta – Mike Hughes, seorang penganut paham bumi datar yang mengklaim sebagai peneliti, sukses meluncur bersama roket uap buatannya. Hughes melakukannya untuk menunjukkan diri kepada “para lawan” bahwa ia mampu meroketkan diri ke ketinggian 500 meter.
Hughes dan sang roket berhasil meluncur ke udara dari padang gurun Mojave, Los Angeles, Amerika Serikat, Sabtu (24/3) sore waktu setempat. Dari hasil pengamatan dari ketinggian 500 meter, ia tetap yakin 100 persen bahwa bumi tidak berbentuk bulat, melainkan datar seperti cakram.
“Saya meluncur di dalam roket bertenaga uap dengan kecepatan 563 kilometer per jam dan mencapai ketinggian 500 meter. Setiba roket mendarat di tanah, punggung saya sakit. Namun, kondisi saya baik-baik saja,” aku Hughes seperti dilaporkan Slashgear.
Sesaat setelah mendarat, Hughes langsung ditangani oleh paramedis dan dimasukkan ke mobil ambulans. Meski terluka secara fisik, Hughes merasa puas karena bisa membuktikan diri ke para pengejek.
“Mereka menyebut saya pengecut. Mereka bilang saya tak akan pernah bisa menciptakan roket,” imbuhnya.
Roket bikinan Hughes didominasi warna putih dan hijau bertuliskan “FLAT EARTH” dan berada di angkasa selama sekitar satu menit. Beruntung, saat mendarat, roket tak menghujam ke kawasan permukiman. Roket mendarat tak jauh dari titik peluncuran awal.
Baca juga: Disindir Elon Musk, Jawaban Komunitas Bumi Datar Bikin “Ngakak”
Sebelumnya, Hughes berencana melakukan atraksi gila itu pada November 2017 lalu. Namun, izin terbang terganjal oleh Biro Manajemen Tanah (Bureau of Land Management). Tak cukup, masalah teknis pun terus bermunculan.
Tak patah arang, ia kembali mencoba peluncuran roket pada Februari 2018 meski tetap mengalami kendala teknis di sistem pembakaran roket.
Akhirnya, roket benar-benar bisa mengudara pada Sabtu lalu. Akan tetapi, kala akan diluncurkan, roket sempat kehilangan tekanan, turun dari 350 psi menjadi 340 psi. Setelah menunggu hingga pukul 15.00 waktu Pasifik, roket Hughes akhirnya terbang ke langit.
Sumber: slashgear