Telset.id, Jakarta – Proses penerimaan pekerja baru dan pemecatan karyawan lama di IBM melanggar peraturan antidiskriminasi. Sebab, IBM tak pandang bulu memecat karyawan tua. Kabar tersebut mencuat berkat laporan ProPublica.
Menurut Gizmodo, ProPublica meninjau dokumen internal IBM, rekam jejak publik, serta mengumpulkan informasi terkait hal itu dengan menyodorkan daftar pertanyaan. ProPublica juga melakukan wawancara kepada lebih dari 1.000 eks pegawai IBM.
“Kami memperkirakan, dalam lima tahun belakangan, IBM telah memecat lebih dari 20.000 karyawan asal Amerika Serikat yang berumur 40 tahun ke atas. Jumlah itu mencakup 60 persen dari total pegawai yang dipecat oleh IBM,” tulis ProPublica.
Tujuan IBM merekrut karyawan muda untuk menggantikan yang telah berusia 40 tahun ke atas meliputi beberapa alasan. Satu di antaranya, IBM menilai, para karyawan tua tak lagi sesuai dengan tuntutan zaman dan pekerjaan yang membutuhkan kerja cepat.
“Para karyawan tua lantas didorong untuk melamar ke posisi lain dan melatih para karyawan baru. Akan tetapi, pada prosesnya, para manajer diminta oleh IBM untuk tidak mempertimbangkan menerima mereka kembali,” tulis ProPublica.
Namun, tak lama setelah pemecatan, IBM ternyata memutuskan untuk kembali mempekerjakan mereka sebagai karyawan kontrak. Mereka melakukan tugas yang sama tetapi digaji lebih kecil dan tanpa mendapatkan tunjangan, semisal asuransi.
Seorang mantan pegawai IBM yang menjadi narasumber ProPublica adalah Marjorie Madfis. Sebelumnya, ia mendudukan jabatan Digital Marketing Strategist IBM di New York. Ia telah bekerja untuk IBM selama 17 tahun.
“Saya mendadak dipecat tanpa alasan jelas. Kala itu, usia saya 57 tahun,” ungkapnya.
IBM membantah laporan ProPublica. Jurubicara IBM mengatakan bahwa perusahaan mematuhi peraturan yang ada. Ia melanjutkan, IBM adalah satu-satunya perusahaan teknologi yang mampu bertahan hidup, dan sukses selama lebih dari 100 tahun. [SN/HBS]