Telset.id, Jakarta – CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dipanggil oleh parlemen Amerika Serikat (AS) serta Inggris. Ia diminta memberi kesaksian terkait dugaan penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica.
Seperti dilaporkan sebelumnya, Cambride Analityca sebagai lembaga konsultan politik yang berbasis di London, Inggris, dituduh menyelewengkan data 50 juta pengguna Facebook sejak 2014 untuk kepentingan pemenangan Presiden AS, Donald Trump, pada pemilihan 2016 lalu.
“Warga, terutama yang telah merasa dirugikan, selayaknya mendapat penjelasan soal penyalahgunaan data via Facebook pada pemilihan Presiden AS, beberapa waktu lalu,” tegas Senator AS, Mark Warner, seperti dilansir dari Reuters.
Komisi Perdagangan Federal AS sekarang tengah menyelidiki Facebook atas penggunaan data pribadi pengguna oleh Cambridge Analytica. Penyelidikan dilakukan untuk melihat apakah Facebook memang mengizinkan Cambridge Analytica untuk menggunakan data pengguna yang sejatinya termasuk tindakan melanggar hukum.
Ketua Komite Media Parlemen Inggris, Damian Collins, meminta kepada Zuckeberg untuk menyampaikan bukti-bukti mengenai keterikatan antara Facebook dan Cambride Analytica. “Kami coba menelusuri apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.
Petugas perlindungan data Inggris juga sedang mencari surat perintah resmi untuk bisa mengakses server dan sistem yang ada di kantor Cambridge Analytica di London.
“Kami ingin tahu apakah ketika data 50 juta pengguna dipakai, Facebook benar-benar tidak dimintai izin oleh Cambridge Analytica,” ujar Komisaris Informasi Inggris, Elizabeth Denham.
Dalam sebuah pernyataan, Cambridge Analytica sempat mengaku telah bekerja sama dengan kantor Komisi Informasi terkait pemakaian data Facebook sejak awal 2017. Menyoal hal ini, Zuckeberg belum memberikan pernyataan resmi. [SN/IF]