Telset.id, JAKARTA -Raksasa teknologi China Alibaba Group kembali merogoh dalam koceknya untuk menambah investasi sebesar USD 2 miliar atau mencapai lebih dari Rp 27 triliun di Lazada.
Suntikan modal ini hanya berselang dua tahun setelah mengakuisisi saham pengendali di situs e-commerce yang bermarkas di Singapura itu.
Menurut laporan resmi Alibaba, seperti dilansir halaman channelnewsasia.com, CEO dan pendiri Lazada Maximilian Bittner juga akan lengser dan digantikan oleh Lucy Peng, salah satu bos dan pendiri Grup Alibaba.
Aksi korporasi mengejutkan ini akan menjadikan total investasi Alibaba di platform belanja online tersebut sebesar US $ 4 miliar atau mencapai Rp 55 triliun. Pastinya, ini akan menjadi kendaraan Alibaba untuk menggenjot bisnisnya di Asia Tenggara.
Baca juga: Hebat! Alibaba Sudah Setara Apple dan Google
“Ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk mempercepat pengembangan e-commerce kawasan ini,” kata Alibaba dalam keterangan resminya, Senin (19/3/2018).
Pada 2016, perusahaan besutan Jack Ma ini mengakuisisi saham pengendali di Lazada seharga US$ 1 miliar. Tahun berikutnya, sahamnya naik menjadi 83 persen dengan menambah suntikan modal hingga US$ 1 miliar.
Nantinya Peng akan tetap menjabat sebagai pimpinan Alibaba, sekaligus merangkap menjadi CEO Lazada. Dia adalah satu dari 18 pendiri dan mitra senior di Alibaba Group.
Peng akan menggantikan tugas Bittner, yang telah menjadi CEO Lazada sejak 2012. Selanjutnya dia akan beralih peran menjadi penasihat senior untuk membantu dalam transisi dan strategi pertumbuhan internasional Alibaba di masa mendatang.
“Dengan populasi muda, penetrasi seluler yang tinggi dan hanya 3 persen dari penjualan ritel pada kawasan ini, yang sebagian besar dilakukan secara online, kami merasa sangat percaya diri untuk melipatgandakannya di Asia Tenggara,” kata Peng.
“Lazada memiliki posisi yang baik untuk tahap pengembangan dan perdagangan yang memungkinkan Internet di wilayah ini.” imbuh dia.
Lazada diluncurkan pada tahun 2012 dan telah hadir di Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam. September lalu, perusahaan itu mengumumkan akan menjual barang-barang pilihan dari pasar Taobao di tiga pasar Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand dan Filipina, selain Singapura dan Malaysia. [WS/HBS]