Proyek Kolonisasi Manusia di Mars Dimulai 2019

Telset.id, Jakarta – Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mengatakan kepada audiens konferensi tahunan South by Southwest atau SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat, bahwa pengiriman perdana pesawat ruang angkasa ke Mars bakal dimulai kolonisasi manusia di Mars pada 2019.

Menurut rencana awal, usaha SpaceX yang didanai secara mandiri dan sokongan swasta serta diumumkan pada September 2017 tersebut akan dilakukan pada 2022 mendatang. Misi utamanya adalah menanam benih guna membuat kolonisasi manusia di Mars.

“Kami terus mematangkan misi untuk membangun kehidupan di Mars. Saya pikir SpaceX bisa melakukannya dalam waktu lebih singkat. Bukan pada 2022, tetapi paruh pertama tahun depan,” kata Musk seperti dilansir CNBC.

Sistem roket BFR SpaceX digadang memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan antarplanet dan kembali dari Mars ke Bumi secara utuh.

Peluncuran pesawat SpaceX ke luar angkasa bakal memakan biaya lebih rendah dibanding peluncuran Falcon. Besarannya antara 5 juta dolar AS hingga 6 juta dolar AS.

“Saya berharap, manakala roket BFR berhasil diluncurkan, orang lain akan menganggap bahwa perjalanan ke Mars bukanlah sebuah hal mustahil. Saya ingin perusahaan lain mengikuti apa yang SpaceX lakukan,” imbuh Musk.

Ia melanjutkan, dalam waktu dekat, Mars membutuhkan kubah kaca, pembangkit tenaga listrik, dan bermacam hal dasar kehidupan seperti yang terdapat di Bumi. Nah, setelah infrastruktur tersebut sukses menjangkau si Planet Merah, peluang untuk membangun bisnis bisa dimulai.

Kolonisasi ke Mars yang dicanangkan oleh Musk bukan sekadar penjelajahan luar angkasa. Namun, menurutnya, upaya itu demi keselamatan umat manusia pada masa depan.

[Baca juga: SpaceX Luncurkan Roket Falcon 9 ke-50]

Musk mengatakan bahwa kolonisasi manusia di Mars harus menjadi prioritas sebagai usaha menyelamatkan diri dari ancaman perang dunia ketiga.

“Sangat penting untuk membangun basis di Mars karena jaraknya cukup jauh dari Bumi. Dengan demikian, kemungkinan untuk selamat dari perang sangatlah besar.

Jika nanti terjadi perang dunia ketiga, kami ingin memastikan bahwa masih cukup tersedia manusia di tempat lain untuk memulai kembali peradaban dan memperpendek masa kegelapan,” tukas Musk. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI