Telset.id, JAKARTA – Microsoft dikabarkan telah mengajukan permohonan paten layar fleksibel untuk perangkat laptop. Namun bukan layar fleksibel biasa, karena layar ini terbagi menjadi tiga bagian.
Seperti nampak dalam keterangan paten yang diajukan Microsoft, tiga bagian layar tersebut terdiri dari bagian atas untuk menyajikan konten, bagian transisi di “tikungan” yang membuat taskbar, dan bagian ketiga menampilkan keyboard virtual.
Sedangkan untuk menentukan layar menampilkan konten, laptop ini menggunakan sensor yang tersemat di bagian layar.
Menurut diagram, seperti dilansir laman Ditgital Trends, perangkat ini memiliki engsel yang terdiri dari elemen roda dan batang segi delapan yang membentang di sepanjang sumbu Y.
Desain ini memungkinkan perangkat membungkuk di kedua arah, dengan layar menghadap satu sama lain dalam posisi “tertutup”, atau dengan layar menghadap ke luar dalam konfigurasi seperti tablet darurat. Selain itu, batang heksagonal atau silindris juga bisa bergerak.
[Baca juga: Microsoft Jual Lagi Ponsel Lumia Lawas, Ada apa?]
Lebih lanjut, laptop ini terdiri dari penutup transparan, lapisan sentuh yang sensitif di bawahnya, unit layar fleksibel, dan “cangkang” tipis yang mengikat bahan-bahan ini ke engselnya.
Cangkang ini bisa terdiri dari plastik, kaca, keramik, komposit serat, logam, atau kombinasi bahan ini asalkan daerah engselnya tetap fleksibel.
Yang menarik untuk dilihat adalah bagaimana Microsoft akan menjejalkan perangkat keras komputasi di dalam perangkatnya yang fleksibel. Perangkat keras tersebut mencakup prosesor, chip grafis (jika tidak terintegrasi ke dalam CPU), sistem memory, penyimpanan yang tidak dapat dilepas, konektivitas nirkabel, dan sebagainya.
Itu selain layar yang sebenarnya, lapisan sensor input sentuh, dan cukup ruang dalam untuk secara pasif mendinginkan lapisan dalam hardware.
Padahal, diagram hanya menunjukkan dua komponen eksternal, yakni satu terletak di sisi kiri atas perangkat, dan satu ditanam di sisi kiri engsel. Kedua area ini bisa digunakan untuk tombol power, volume toggle, docking port, headphone jack, port USB, HDMI output, dan lainnya.
Konon, perangkat ini kemungkinan akan memiliki lebih banyak komponen eksternal daripada yang ditunjukkan dalam paten.
[Baca juga: Microsoft dan Xiaomi “Kongsian” Bikin Perangkat AI]
Microsoft yakin desain ini adalah pendekatan komputasi yang lebih alami daripada laptop standar atau perangkat 2-in-1. Misalnya, Anda dapat dengan mudah mengambil catatan tulisan tangan menggunakan bagian bawah layar sambil melihat paparan online di bagian atas.
Saat ini, pengguna harus beralih antar perangkat atau layar untuk menyelesaikan tugas “rutin”. Namun Microsoft kabarnya masih kesulitan dalam menciptakan perangkat dengan layar fleksibel.
Namun, rancangan Microsoft tersebut dapat mencegah kerusakan pixel berbasis lentur dengan mengandalkan penutup pelindung dan pondasi pelindung. Satu-satunya aspek fleksibel visual adalah engsel 360 derajat yang melengkung dan body layar fleksibel penuh. [WS/HBS]