Telset.id, Jakarta – Elon Musk disebut-sebut sebagai sosok penemu mata uang digital Bitcoin, meski hal itu telah dibantahnya. Belum lama ini, bos SpaceX, Tesla dan The Boring Company itu membeberkan harta Bitcoin yang dimilikinya. Jumlahnya ternyata sangat mengejutkan.
lewat akun Twitter pribadinya, Musk mengungkap Bitcoin yang dia miliki saat ini. Selain itu, dia juga menjawab beberapa tudingan yang diarahkan kepadanya sebagai penemu mata udang digital Bitcoin.
Jumlah Bitcoin yang dimiliki Musk ternyata cukup mengejutkan, karena harta Bitcoin yang dimiliki Musk hanya sebanyak 0,25 Bitcoin atau setara USD 2.531, yang jika dikonversi ke rupiah sebesar Rp 34,6 jutaan.
“Saya tidak memiliki mata uang digital, selain 0,25 BTC yang diberikan teman saya bertahun-tahun yang lalu,” katanya.
Not sure. I let @jack know, but it’s still going. I literally own zero cryptocurrency, apart from .25 BTC that a friend sent me many years ago.
— Elon Musk (@elonmusk) February 22, 2018
Pengakuan Musk itu untuk menanggapi maraknya penipuan via Twitter yang mengatasnamakan dirinya, dan juga presiden Amerika Donald Trump, serta orang-orang terkenal lainnya untuk mencuri mata uang digital para korbannya.
[Baca juga: Elon Musk Diduga Jadi “Bapak” Bitcoin]
Selain memberikan klarifikasi soal harta kekayaan Bitcoin-nya, Musk pun juga memberitahu masalah penipuan ini kepada pendiri Twitter, Jack Dorsey. Dan memang, seperti dilansir dari CNBC, setelah laporan tersebut banyak akun yang telah diblokir oleh Twitter.
Namun seperti peribahasa “mati satu tumbuh seribu”, banyak pula akun-akun tipuan lain yang muncul setelah pengakuan Elon Musk. Salah satunya adalah akun Twitter dengan nama “Elon Mask”.
“Saya membiarkan Jack untuk mengetahuinya, tapi ini masih berjalan (kasus penipuan dengan embel-embel mata uang digital),” ujar Musk.
Twitter sendiri telah memberikan pernyataan resminya atas pengakuan sekaligus aduan Elon Musk. Media sosial berwarna biru ini berjanji untuk mencegah masuknya segala jenis akun penipuan yang dapat mengganggu para penggunanya.
[Baca juga: Elon Musk: Hanya 10 Persen AI yang “Baik”]
“Kami menyadari bentuk manipulasi ini dan secara proaktif menerapkan sejumlah cara untuk mencegah jenis akun ini menipu orang lain,” jelas juru bicara Twitter. (FHP/HBS)
