Telset.id, Jakarta – Kemacetan dan polusi sudah menjadi masalah klasik di kota-kota metropolitan seperti Jakarta, Bangkok, atau bahkan San Francisco, AS. Beberapa solusi coba dipakai untuk mengatasinya. Kalau di Jakarta memilih Becak, di San Francisco memilih yang lebih modern, yakni sepeda listrik.
Adalah Uber, perusahaan transportasi online yang menawarkan jasa tumpangan sepeda online. Mulai minggu depan, warga San Francisco, tak hanya bisa menyewa ‘ojek’ motor atau mobil saja, tapi juga bisa menyewa sepeda listrik via aplikasi Uber.
Inovasi ini berawal dari perubahan tren masyarakat di AS dalam mencari sarana transportasi alternatif yang lebih murah dan lebih cepat. Mereka sudah jengah dengan kemacetan lalu lintas yang setiap hari terjadi, terutama di San Francisco.
Namun, dalam menerapkan layanan ini, Uber tidak menyediakan sepeda sendiri. Mereka bekerja sama dengan Jump Bikes, layanan berbagi sepeda yang telah mendapatkan izin pada awal Januari 2018 lalu.
“Kami senang dengan prospek berbagi sepeda via aplikasi Uber,” kata Andrew Salzberg, kepala kebijakan dan penelitian transportasi Uber, seperti dilansir CNBC, Kamis (1/2/2018).
Sayang, Uber menolak merinci lebih jauh apakah layanan berbagi sepeda di San Francisco merupakan percontohan untuk kota atau negara lain. Bisa jadi, jika proyek di San Francisco itu sukses, layanan serupa berpotensi besar diterapkan di semua wilayah.
“Lokasi pengambilan dan penurunan sepeda cukup di pinggir jalan. Sandarkan saja di rak yang tertata di trotoar,” imbuh Andrew.
Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk memesan sepeda via Uber? Nominalnya USD 2 atau sekitar Rp 26.000 per 30 menit. Kalau lebih dari 30 menit, pelanggan akan dikenai tarif tambahan yang dihitung per menit.
Well, apakah Uber juga akan menyediakan penyewaan sepeda listrik di Jakarta? Atau tetap memilih Becak? Bagaimana menurut Anda, sepeda atau Becak? [SN/HBS]