Telset.id, Jakarta – Di era digitalisasi ini, kita dapat dengan mudah mengakses akun online setiap saat – mulai dari mentransfer uang antar rekening bank, hingga membeli barang, memeriksa cuaca, ataupun memesan taksi ketika ingin pergi keluar rumah.
Tetapi bagaimana jika tiba-tiba Anda tidak bisa mengakses akun yang Anda butuhkan, ketika Anda benar-benar membutuhkannya? Atau bagaimana jika Anda mendapatkan notifikasi mengesalkan yang memberitahu bahwa ‘password error’? Sehingga menyebabkan Anda tidak bisa pulang tepat waktu atau basah kehujanan karena tidak membawa payung ketika hujan turun.
Namun, kenyataan yang ada terkadang jauh lebih serius dari hal-hal tersebut, baru-baru ini Kaspersky Lab melakukan penelitian yang mengungkapkan dilema yang harus dihadapi para pengguna untuk melindungi akun online mereka.
Dengan semakin meningkatnya ketergantungan pengguna terhadap akun online untuk membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari, maka Kaspersky Lab melakukan penelitian ini. Perusahaan menemukan bahwa selain ketergantungan, pengguna juga menghadapi sebuah dilema yaitu bagaimana memilih kata sandi yang baik untuk akun online mereka.
Beberapa pengguna pada akhirnya menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun sehingga tidak ada yang bisa diretas atau dieksploitasi, namun berisiko mereka lupa kata sandi setelah beberapa waktu. Sementara pengguna lain memilih kata sandi yang mudah diingat sehingga membuat hidup mereka jauh lebih mudah, tetapi sayang sangat mudahnya kata sandi tersebut membuat para penjahat siber juga dengan mudah mengetahuinya.
Menurut penelitian dari Kaspersky Lab, banyak responden yang memahami kebutuhan akan kata sandi yang kuat untuk mengamankan akun mereka. Ketika ditanya, tiga akun online mana saja yang membutuhkan kata sandi yang kuat, 63% responden memilih akun perbankan online, 42% memilih aplikasi pembayaran termasuk e-wallet, dan 41% memilih akun belanja online.
Namun, cukup sulit untuk mengingat semua kata sandi kuat ini yang berarti pengguna memiliki kecenderungan untuk melupakannya dan kemungkinan tidak bisa mengakses akun mereka. Dua dari lima (38%) responden tidak dapat dengan cepat mengingat kembali kata sandi untuk akun online pribadi mereka ketika mereka lupa. Hal ini menyebabkan perasaan frustrasi atau stress jika aktivitas normal mereka menjadi terhambat atau bahkan tidak dapat melakukannya dikarenakan permasalahan ini.
Ketika membahas permasalahan penyimpanan kata sandi, setengah (51%) responden menyimpan kata sandi dengan tidak aman, seperempat (23%) responden menuliskannya di notepad sehingga mereka tidak perlu mengingatnya, yang juga membahayakan keamanan mereka.
Sebagai alternatif untuk dilema kata sandi opsi pertama, dan untuk menghindari frustrasi karena harus mengingat kata sandi yang panjang, beberapa pengguna mengembangkan sebuah kebiasaan buruk membuat kata sandi yang lemah. Misalnya, 10% responden hanya menggunakan satu kata sandi untuk semua akun online mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan online mereka secara mulus, tanpa perlu berjuang mengingat bagaimana cara login ke akun online apapun. Hal ini terus terjadi sampai penjahat siber berhasilmendapatkan satu kata sandi tersebut dan mengakses semua akun online, tentu saja untuk keuntungan diri mereka sendiri.
Kenyataannya, 17% responden yang disurvei oleh Kaspersky Lab menghadapi ancaman, atau bahkan telah mengalami, salah satu akun online mereka diretas dalam 12 bulan terakhir. E-mail menjadi akun online yang paling ditargetkan (41%), diikuti oleh media sosial (37%), rekening perbankan (18%) dan akun belanja (18%).
Menurut Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab, Jika pengguna memiliki kata sandi yang kuat yang dapat mereka ingat setiap saat, ini berarti mereka tidak hanya dapat mengakses semua akun online yang mereka miliki, kapan pun mereka membutuhkannya, tetapi informasi yang tersimpan di akun tersebut juga akan aman dari jangkauan hacker.
“Hal ini penting bagi pengguna yang hanya ingin melakukan aktivitas sehari-hari mereka dengan aman – sehingga memungkinkan mereka untuk, misalnya, mencari informasi kontak seseorang, mengingat tempat pertemuan, memenangkan perang di permainan favorit mereka, memeriksa e-mail, atau memesan sesuatu yang mereka butuhkan saat mereka mau, tanpa mengungkapkan informasi mereka kepada peretas atau penjahat,” ujar Andrei.
Tetapi mengingat kata sandi yang aman itu cukup sulit, artinya pengguna menghadapi dilema kata sandi setiap hari yaitu sering lupa kata sandi yang kuat atau akhirnya membuat kata sandi yang mudah diingat tapi juga mudah untuk di retas. Namun, ada pilihan ketiga yang dapat memberikan pengguna rasa aman yaitu dengan menggunakan solusi “password manager” yang memungkinkan pengguna untuk memiliki kata sandi yang kuat, tanpa harus menuliskannya di notepads atau berusaha untuk mengingat rangkaian huruf yang rumit yang disertai dengan karakter khusus”.
Untuk membantu pengguna dalam mengendalikan identitas online mereka yang beragam ini, maka Kaspersky Password Manager, sebagai salah satu solusi dari perusahaan, dikhususkan untuk menyimpan semua kata sandi pengguna di brankas yang aman. Mereka hanya perlu mengingat satu kata sandi utama untuk mengakses semua akun online mereka, menghilangkan rasa panic ketika tidak dapat mengakses atau dicegah karena alasan apapun.
Melalui akun My Kaspersky yang gratis, pengguna dapat mengakses kata sandi mereka melalui perangkat apa pun, tidak peduli di mana mereka berada atau berapa kali dalam sehari, membantu mereka menyimpan akun dan informasi berharga dengan aman dan hanya tersedia bagi pengguna tersebut. Fitur generator password otomatis juga membantu membuat kata kunci yang kuat, mengurangi rasa frustasi ataupun stress bagi pengguna namun memberi kesulitan bagi para peretas. (MS)