Miris! Gara-gara Game, Polisi Bunuh Orang Tak Bersalah

Telset.id, Jakarta – Seorang pria berumur 28 tahun dikabarkan tewas di tangan polisi setelah mereka menerima panggilan darurat. Pihak kepolisian mengatakan, di dalam telepon tersebut, mereka mendapatkan sebuah kode bernama ‘swatting’ atau kode meminta bantuan tim SWAT untuk menangani sebuah kasus genting.

Dalam sebuah konferensi pers, pihak Kepolisian Wichita melalui Deputy Police Chief Troy Livington mengatakan bahwa timnya mendapatkan panggilan, dimana sang penelepon mendeskripsikan bahwa ayahnya telah ditembak di bagian kepala dan tidak bernafas dan dia tengah menyandera anggota keluarganya dengan pistol. Dia juga mengklaim telah menyiramkan bensin ke rumahnya.

[Baca Juga : iPhone Jadi Perangkat Teknologi Paling Laku Sepanjang 2017]

“Saya mungkin akan membakar rumah ini, membakar semuanya,” kata sang penelepon, seperti dikutip dari Kotaku.

Saat diselidiki lebih lanjut, ternyata pelaporan ini dilakukan salah satu orang, yang kemudian diketahui mengalami cekcok dengan orang lain di sebuah game bernama Call of Duty. Alasannya sepele, dikarenakan sang pemain dikabarkan tidak mau membayar uang taruhan yang hanya sebesar USD 1,5 atau sekitar Rp 20 ribu saja.

Sang pemain yang kesal kemudian mencari alamat sang pemain lain, dengan tujuan mengerjainya. Setelah menerima alamat, pelaku kemudian meminta bantuan ke orang yang sudah sering melakukan ‘swatting’, untuk menakuti sang calon korban.

Mirisnya, alamat yang diterima oleh pelaku ternyata bukan alamat yang benar. Pada saat tim SWAT datang ke alamat yang dituju, sang korban membuka pintu. Dia mengikuti apa yang tim SWAT katakan, tapi sayang menurut polisi dia memegang ikat pinggangnya, yang membuat polisi terpaksa menembak mati sang korban.

[Baca Juga : Ahli Keamanan John McAfee Jadi Sasaran Peretas]

Setelah diperiksa, ternyata sang korban tidak memiliki senjata. Pada akhirnya,  polisi yang menembak mati korban kini mengambil cuti, sesuai dengan prosedur yang dimiliki oleh SWAT.

Pihak kepolisian Wichita sendiri mengaku sudah mengantongi nama pelaku yang melakukan hal tersebut, termasuk yang membantunya untuk melakukan panggilan ‘swatting’. Namun mereka enggan untuk membeberkan nama pelaku. [NC/IF]

SourceKotaku

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI