Telset.id, Jakarta – Aksi bunuh diri dengan cara gantung diri yang disebarkan di media sosial Facebook beberapa waktu lalu sempat membuat heboh warganet. Selain tidak pantas untuk dilihat, aksi itu dikhawatirkan akan ditiru oleh orang lain, terutama anak-anak.
Tak ingin kejadian itu terulang kembali, Facebook pun akhirnya mencari cari agar mencegahnya. Raksasa jejaring sosial itu mengatakan akan menggunakan kemampuan Artificial Inteligence (AI) di layanan mereka untuk memprediksi akan terjadinya hal-hal tersebut (bunuh diri).
[Baca juga: Lagi, Facebook “Jiplak” Fitur Snapchat untuk Messenger]
Mengutip dari laman Ubergizmo, cara kerja dari AI ini adalah dengan melakukan pemindaian postingan seluruh akun yang terdaftar di Facebook. Kemudian, AI tersebut mencari ciri khusus, seperti kata bunuh diri, depresi bully, dan lainnya.
Jika AI menemukan beberapa postingan dalam satu akun yang berisi ciri tersebut, maka mereka akan mengirimkan tanda khusus terhadap akun tersebut. Kemudian, Facebook akan memberi tahu pihak psikiater atau pihak medis yang khusus menangani kasus kejiwaan.
[Baca juga: Lelah Facebookan? Begini Cara Matikan Sementara Akun Facebook]
Pihak Facebook mengungkapkan, dengan digunakannya AI dalam mencari pengguna platform mereka yang mengalami depresi akan menambah kecepatan dan keakuratan dalam menanggulangi kasus ini. Namun, Facebook tetap memiliki tim komunitas khusus untuk menangani hal tersebut secara manual.
Kemampuan ini dikabarkan akan diimplementasikan di seluruh dunia. Namun sayang, hingga saat ini pihak Facebook belum memberikan penjelasan kapan fitur ini akan resmi diluncurkan secara global. [NC/HBS]
