Duh!! Orang Rela “Buka-bukaan” di Situs Kencan Online

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa cinta itu buta, hal tersebut memang benar adanya terutama ketika merujuk pada orang-orang yang membagikan hal-hal pribadi pada saat menggunakan situs kencan online, dengan harapan bisa mendapatkan jodoh.

Penelitian dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa berbagi secara berlebihan di situs kencan online dapat berujung pada hal yang mungkin tidak Anda sangka-sangka. Karena pada saat Anda “buka-bukaan” soal hal-hal pribadi, maka Anda tidak hanya membuka kesempatan untuk mendapatkan pasangan, tetapi juga dapat membuka pintu bagi para penipu dan penjahat siber.

Menurut Kaspersky Lab, satu dari sepuluh pengguna situs kencan online (13%) mengakui bahwa mereka berbagi data-data pribadi guna memulai pembicaraan sehingga menempatkan diri mereka pada situasi yang berisiko.

Hal ini mungkin tampak tidak berbahaya dan merupakan cara untuk mendapatkan pasangan dengan lebih cepat, namun masih ada pengguna layanan kencan online yang rela “buka-bukaan” atau membagikan informasi milik mereka yang sangat pribadi dan sensitif tanpa berpikir dua kali. Bahkan banyak pula yang sengaja mempublikasikannya di profil mereka.

Sementara seperempat pengguna atau sekitar 25% mengaku berbagi nama lengkap mereka secara terbuka di profil, dimana satu dari sepuluh bahkan berbagi alamat rumah dan rincian tentang pekerjaan mereka atau bertukar rahasia dengan cara ini. Parahnya, di proporsi yang sama ada juga yang berbagi foto telanjang diri mereka di profil, memperlihatkan lebih dari yang mereka sadari.

Pengguna bahkan cenderung memberikan informasi pribadi tersebut kepada mereka yang ‘cocok’ dengan mereka di dunia kencan online. Ada sekitar 16% pengguna memberikan rincian pribadi ke pasangan yang ‘cocok’ tersebut. Ini artinya, satu dari sepuluh melakukannya hanya dalam hitungan beberapa menit atau jam setelah berkenalan.

Sedangkan 15% lagi mengatakan kepada orang-orang ini hal-hal yang memalukan tentang diri mereka sendiri, dan 14% memberikan foto-foto pribadi atau foto diri mereka sendiri kepada pasangan yang ‘cocok’.

Padahal jika jatuh ke tangan yang salah, informasi ini dapat digunakan untuk mengeksploitasi pengguna dengan cara mengakses akun dan perangkat mereka, atau bahkan untuk tujuan pemerasan dimana penjahat siber menuntut uang dari korban mereka.

Di samping kebutuhan untuk berbagi begitu banyak informasi, sebagai pengguna internet yang aktif, orang-orang yang melakukan kencan online kemungkinan untuk terkena ancaman siber lebih sering.

Penelitian menunjukkan bahwa 41% individu yang menggunakan kencan online mengalami beberapa bentuk insiden keamanan TI, seperti perangkat atau akun mereka diretas, atau ditargetkan oleh ransomware, dibandingkan dengan 20% orang yang tidak melakukan kencan online. Oleh karena itu, mereka lebih rentan diserang.

Hal ini berujung pada keprihatinan – pengguna kencan online semakin merasa khawatir akan keselamatan mereka saat melakukan kencan online. 63% merasa khawatir terhadap perangkat yang mereka gunakan untuk kencan online terinfeksi dan 61% khawatir tentang data-data mereka dicuri atau bocor dari aplikasi kencan atau layanan itu sendiri.

Yang mengejutkan sebanyak 55% pengguna mengalami beberapa bentuk ancaman atau masalah saat melakukan kencan online – mulai dari ancaman online hingga offline.

Namun, terlepas dari semua ini, masih sedikitnya pengguna situs kencan online yang menggunakan metode sederhana untuk melindungi diri mereka sendiri.

Menurut catatan Kaspersky Lab, hanya 21% yang tidak mengizinkan aplikasi kencan untuk mengakses data-data di perangkat mereka, dan hanya 27% menggunakan solusi keamanan atau anti-virus. (MS/HBS)

 

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI