Telset.id, Jakarta – Beberapa hari yang lalu Twitter sempat “diboikot” oleh para pengguna wanitanya. Pemboikotan ini merupakan buntut dari aksi protes dari para fans aktris kenamaan Rose McGowan, yang akunnya diblokir oleh pihak Twitter.
Keputusan Twitter untuk membloki akun milik McGowan ini sontak menimbulkan reaksi dari penggemarnya, khususnya yang wanita. Mereka lantas tidak hanya diam, dan meminta kejelasan dari pihak Twitter mengapa akun dari aktris pujaan mereka di blokir.
Oleh karena itu, para wanita pendukung McGowan melakukan aksi boikot Twitter yang dilakukan dengan menggunakan tanda pagar (tagar) #WomenBoycottTwitter.
Para pendukung McGowan kompak untuk tidak menggunakan Twitter selama 24 jam penuh. Mereka menuntut keadilan bagi McGowan, serta wanita pengguna Twitter lainnya yang merasa diperlakukan ‘tidak adil’ oleh Twitter.
Melihat banyaknya wanita yang ikut dalam aksi boikot itu, pihak Twitter pun memberi penjelasan perihal alasan pemblokiran akun McGowan. Perwakilan Twitter menyatakan bahwa aktris yang dikenal lewat serial televisi CHARMED itu telah melanggar salah satu kebijakan Twitter.
“McGowan telah melanggar salah satu kebijakan Twitter, yakni mengumbar nomor telepon (orang lain) di cuitannya,” ujar perwakilan Twitter seperti dikutip dari laman The Verge.
Ternyata, penjelasan ini juga tidak cukup memuaskan para pendukung McGowan. Bahkan emosi mereka semakin tersulut setelah mengetahui bahwa dukungan 280 karakter di akun beberapa pendukung yang menggunakan tagar tersebut dicabut oleh pihak Twitter.
Banyak yang menyebutkan bahwa hal ini merupakan salah satu cara Twitter ‘membungkam’ para wanita di platiform mereka. Dan menurut mereka lagi, cara tersebut dianggap seperti pelecehan terhadap wanita.
Ternyata, keluhan ini pun sampai ke telinga CEO Twitter, Jack Dorsey. Meski secara resmi pihak Twitter sudah memberikan penjelasan, namun Jack akhirnya ikut memberikan komentarnya terkait masalah tersebut.
Dalam cuitan berserinya yang berjumlah 8 cuitan, Dorsey mengungkapkan dalam waktu dekat ini dirinya akan lebih mempertajam kembali peraturan Twitter terhadap pelanggaran yang terjadi di platform mereka.
1/ We see voices being silenced on Twitter every day. We’ve been working to counteract this for the past 2 years.
— jack (@jack) October 14, 2017
“Kami telah bekerja intensif selama beberapa bulan terakhir, dan hari ini fokus pada membuat beberapa keputusan penting,” ujar Jack.
Lebih lanjut Jack mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk mengambil sikap yang lebih tegas di peraturan yang akan diterapkan. Hal ini berlaku setara kepada seluruh pengguna Twitter, baik laki-laki dan perempuan.
Dalam peraturan ini, juga membahas peraturan baru seputar pelanggaran pelecehan seksual, konsensual terhadap sebuah postingan, simbol kebencian, kelompok kekerasan, serta cuitan yang mengadung kekerasan.
Untuk penerapan peraturan ini, Jack mengatakan bahwa akan segera mensosialiasikan peraturan ini dalam beberapa minggu ke depan. [NC/HBS]