Telset.id, Jakarta – FBI dikabarkan telah berkunjung ke sejumlah perusahaan Amerika untuk memberi pesan agar mereka tak lagi menggunakan produk keamanan milik Kaspersky Lab. Lantas, apa sebenarnya tujuan FBI mencekal produk Kaspersky?
Usut punya usut, ternyata hal ini dilakukan sebagai kelanjutan pertikaian antara pemerintah Amerika dengan perusahaan keamanan asal Rusia tersebut. Pasalnya, pemerintah Amerika mengklaim bahwa Kaspersky menjadi mata-mata bagi pemerintah Rusia.
Padahal, seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Kaspersky telah lama membantah tuduhan tersebut. Saking seriusnya, CEO Eugene Kaspersky hingga rela memberikan source code produknya untuk diteliti oleh pihak terkait untuk membutikan tuduhan tersebut tidak benar.
[Baca juga: Sparepart Layar Tak Resmi Bisa Berujung Peretasan Perangkat]
Keputusan FBI ini diambil setelah adanya serangan siber yang mengacaukan pembangkit listrik enaga nuklir di Ukraina. Oleh karena itu, mereka fokus untuk berdiskusi dengan perusahaan di sektor energi.
Tentu saja anjuran dari FBI ini akan merugikan pihak Kaspersky. Namun apa daya, kini Kaspersky hanya bisa berusaha untuk meyakinkan pelanggannya, bahwa tudingan FBI itu tidak benar.
Sebagai informasi, pertikaian ini bermula pada Juni lalu muncul rancangan proposal yang melarang Departemen Pertahanan untuk bekerja sama dengan Kaspersky.
Bulan berikutnya, panel Kongres memerintah berbagai badan pemerintah untuk memberikan dokumen dan komunikasi mereka terkait Kaspersky. Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis bulan lalu, Kaspersky dengan tegas mengatakan tidak ada hubungan dengan pemerintah Rusia.
“Kaspersky Lab dan para eksekutifnya tidak memiliki hubungan tidak sesuai dengan pemerintah Rusia,” demikian pernyataan dari pihak Kaspersky. [NC/HBS]