Telset.id, Jakarta – Di zaman transformasi digital seperti sekarang ini, mau tidak mau membuat para pelaku bisnis untuk mengubah strategi mereka untuk bisa mengikuti perkembangan digital yang ada. Namun penerapan strategi tersebut boleh jadi tak akan berhasil jika tidak memiliki SDM yang terampil khususnya dibidang Teknologi Informasi (TI).
Hal itupun diungkapkan oleh Presiden Direktur CTI Group, Harry Surjanto. Menurutnya, perusahaan sekarang ini memerlukan SDM TI yang berkualitas dengan keterampilan yang spesifik.
Tapi ada satu permasalahan yang menurutnya akan dihadapi oleh banyak perusahaan, yakni kelangkaan SDM di bidang TI.
“Kelangkaan SDM untuk kebutuhan IT itu yang paling tinggi saat ini. Gap antara kebutuhan dan ketersediaan cukup besar,” katanya di kantor CTI Group, Jakarta, Selasa (15/08/2017).
Menurut Harry, hal itu dikarenakan SDM TI tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan saat ini karena cepatnya perkembangan teknologi informasi yang ada.
“Kebanyakan institusi pendidikan hanya mencoba menambah knowledge yang dibutuhkan talent yang ada di industri saja,” ucapnya.
Menyikapi kelangkaan tersebut, akhirnya pihaknya membuat anak perusahaan baru bernama PT Inovasi Informatika Indonesia (I-3) yang diklaim akan “mengurus” talent yang dibutuhkan dengan meliaht dari sisi korporasinya.
“Kita memandang dari sisi korporasinya, lewat bekerjasama dengan korporasi itu sendiri untuk memenuhi gap yang ada,” klaim Harry.
Senada dengan Harry, Presiden Direktut I-3, Ronny Christian pun mengatakan jika pihaknya sedang berusaha untuk membuat SDM agar bisa mengikuti perkembangan yang ada, khususnya yang memang sedang dibutuhkan oleh korporasi.
“Orang Indonesia itu basic-nya pintar. Buktinya saja banyak orang Indonesia yang Go International dan juga banyak yang telah dilirik oleh perusahaan multinasional,” pungkas Ronny. (FHP/MS)