Indonesia Kedatangan Teknologi Elon Musk untuk Basmi Malware

Telset.id, Jakarta – Malware memang menjadi momok bagi pengguna smartphone, PC, atau gadget lainnya saat ini. Hal itu disebabkan karena selain dapat menyebabkan data korbannya dalam bahaya, penyebaran malware pun terbilang cepat karena memanfaatkan aplikasi web browser sebagai “kendaraan” penyebaran di internet.

Menurut Ponemon Institute, 81% serangan malware atau virus saat ini terjadi melalui aplikasi web browser. Hal tersebut terjadi karena rata-rata sistem keamanan pada web browser menggunakan teknologi tradisional yang bisa dibilang tertinggal jika disandingkan dengan penyebaran malware yang cepat.

“Solusi yang ada saat ini untuk mengenal malware adalah mengidentifikasi apakah file yang diakses adalah baik atau buruk, baru melakukan aksi,” kata Beng Santosa, GM Blue Power Technology, di Jakarta, Selasa (01/08/2017).

Untungnya ada teknologi baru yang diklaim lebih cepat dalam menangani penyebaran malware. Teknologi tersebut adalah ISLA Web Malware Isolation System yang pertama kali dirintis oleh perusahaan milik Elon Musk, SpaceX untuk melindungi mereka dari serangan malware dengan mengisolasi semua konten web di luar parameter jaringan.

Cara kerja ISLA sendiri menggunakan teknik pixeling atau melakukan rendering. Artinya, ketika si pengguna mengakses situs A, maka ISLA otomatis akan menghentikan konten yang diakses terlebih dahulu. Sebagai gantinya, ISLA akan otomatis membuatkan konten yang sama persis seperti yang diakses oleh si pengguna, namun lebih aman dari sebelumnya.

“Yang dilakukan ISLA itu meng-copy semua yang tidak berbahaya (code), dan diteruskan lagi ke pengguna. Jadi otomatis semua rasanya, semua konten, dan lainnya sama persis dengan konten yang diakses tadi. Bedanya, semua konten yang berbahaya ditinggal di ISLA,” jelas Beng Santosa.

Lanjut menurutnya, konten berbahaya tersebut tetap akan berjalan namun hanya akan “menyerang” ISLA saja, jadi sama sekali tidak akan berdampak kepada penggunanya.

“Ketika session ditutup atau browser ditutup, maka malware otomatis akan hilang,” lanjut Beng.

Dikesempatan yang sama, menurut CEO Cyberinc & Aurionpro, Samir Shah, teknologi ISLA mampu melindungi penggunanya dari serangan malware secara penuh. Tak hanya itu, ISLA juga menurutnya sudah mampu bekerja dengan baik pada browser yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini seperti Chrome, Firefox, Safari, dan lainnya.

“ISLA mampu melindungi 100% pengguna dari serangan malware, bukan 99,99% atau persentase lainnya yang tidak mencapai 100%,” klaim Samir Shah.

Blue Power Tech Technology dengan Cyberinc bekerjasama untuk hadirkan ISLA di Indonesia. (Foto: Faisal/Telset.id)

ISLA saat ini telah tersedia untuk wilayah Indonesia berkat kerja sama antara Blue Power Tech Technology dengan Cyberinc. Menurut Beng Santosa, ISLA telah diminati oleh beberapa calon pelanggan di Indonesia saat ini.

“Sudah ada penjajakan awal oleh beberapa customer antara enterprise dan pemerintah, namun masih dalam tahap diskusi saja,” katanya. (FHP/MS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI