Telset.id, Jakarta – Teknologi 5G dapat mempercepat kehidupan digital di masa depan dengan memungkinkan “Everything on Mobile and Connected”, dimana semua hal dapat dioperasikan melalui perangkat mobile.
Akses jaringan mobile juga dapat mengubah industri telekomunikasi, dengan memungkinkan semua hal terkoneksi kapan saja dan dimana saja. Di masa yang akan datang, akses nirkabel pada akhirnya akan digunakan. Namun jaringan mobile harus dapat memenuhi kriteria dari tiga dimensi, yaitu jumlah koneksi, latensi, dan throughput.
Inovasi teknologi, terutama 5G, dapat mempercepat langkah untuk menyaksikan perwujudan dari pengalaman dan aplikasi baru seperti mobil tanpa kemudi, operasi dari jarak jauh, Virtual Reality (VR), dan hiburan imersif berbasis VR.
Direktur Strategi dan Marketing TIK, Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi mengatakan, Meskipun 5G masih dalam tahap standardisasi, beberapa jaringan pre-commercial akan muncul di dunia global paling cepat di tahun 2018. “Sementara untuk Indonesia, perkembangan jaringan ini sudah baik, namun Indonesia sudah dapat mengadopsi teknologi 5G pada beberapa komponen teknologi LTE yang tersedia.
“Hal ini dapat membuat jaringan lebih siap satu langkah untuk mengadopsi evolusi 5G selanjutnya di masa depan. Pengimplementasian jaringan ini dapat meningkatkan kualitas jaringan dan menawarkan efisiensi tinggi dengan menggunakan sumber daya yang sudah ada,” ujar Rosidi.
Lebih Lanjut Rosidi mengungkapkan, Huawei merupakan salah satu pemimpin dunia dalam meluncurkan 3G dan 4G. Untuk 5G, Huawei menjadi yang terdepan. Teknologi 5G ini menjadi strategi prioritas dan diinvestasikan secara penuh oleh Huawei dari awal hingga akhir proses pengembangannya sejak tahun 2009, mulai dari rancangan arsitektur hingga formulasi standar dan pengarsipan paten, ungkapnya
Tim Huawei yang fokus di bidang 5G juga telah berkontribusi secara terus menerus dalam pengembangan industri 5G, termasuk mengindentifikasi kebutuhan di masa depan, hingga uji lapangan paling awal untuk teknologi antarmuka udara pada frekuensi 6GHz.
Untuk berbagi hasil penelitian teknologinya dengan seluruh industri 5G, Huawei berkolaborasi dengan berbagai organisasi global terkemuka di ekosistem 5G, antara lain Metis dan 5GPP di Eropa, IMT-2020 di Tiongkok, 5GMF di Jepang, dan 5G Forum di Korea Selatan.
Untuk pengimplementasian 5G, Huawei mendirikan laboratorium di Munich, Jerman, dimana Huawei bekerja sama dengan manufaktur mobil Jerman dalam mengadopsi 5G sebagai enabler di sektor mobil tanpa kemudi. (MS)