Telset.id, Jakarta – Ambisi Samsung untuk menjadi produsen chip terbesar dan menggusur Intel terus dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan digelontorkan dana besar-besaran untuk melakukan ekspansi lini bisnis chip mereka di Korea Selatan.
Melansir dari laman Android Authority, perusahaan dari Negeri Gingseng ini menggelontorkan dana segar sebesar USD 18,6 miliar atau sekitar Rp 248,6 triliun untuk melakukan percepatan produksi chip mereka.
Selain itu, Samsung menargetkan pada 2021 akan ada peningkatan pekerja sekitar 500 ribu orang. Bukti keseriusan Samsung ini ditunjukkan dengan mengucurkan dana sekitar USD 12,5 miliar atau setara Rp 167 triliun untuk membangun pabrik chip NAND di Pyeongtaek.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh perusahaan analis Nomura Securities, penjualan chip Samsung mencapai angka USD 15,1 miliar atau sekitar Rp 201,8 triliun dalam kurun waktu tiga bulan. Sementara itu, di periode yang sama, Intel “hanya” mencatatkan penjualan chip sebanyak USD 14,4 miliar atau Rp 192,4 triliun saja.
Jika tren ini terus berlanjut, maka nilai penjualan tahunan chip Samsung diproyeksikan akan lebih tinggi dari Intel, yakni sebesar USD 63,6 miliar atau sekitar Rp 846 triliun berbanding USD 60,5 miliar atau Rp 808,6 triliun. Demikian seperti dilaporkan Korea Times.
Sebagai informasi, Intel sendiri sudah memegang “gelar” sebagai produsen chip terbesar di dunia sejak tahun 1993. Pada tahun yang sama, Samsung yang baru merintis bisnis chip pada 1987 berada di posisi ketujuh. [NC/HBS]
