Telset.id, Jakarta – Selama bertahun-tahun, nama Silicon Valley terkenal menjadi markasnya perusahaan-perusahaan raksasa teknologi. Banyak wilayah lain di dunia yang coba meniru Silicon Valley, namun tidak berhasil. Lantas, apakah rahasia kehebatan Silicon Valley?
Reid Hoffman, pendiri LinkedIn serta pemodal ventura Greyock Partners mengungkapkan bahwa sering kali orang mengabaikan kunci utama untuk menjatuhkan tahta wilayah yang sering disebut dengan ‘lembah kesempatan’ tersebut.
“Ketika Anda mendengarkan orang membicarakan tentang ‘rahasia Silicon Valley’, mereka selalu berbicara mengenai startup. Namun itu masih kurang,” ujar Reid seperti dikutip dari laman Recode.
Pria yang kini berusia 49 tahun ini menjelaskan, kunci kekuatan Silicon Valley adalah percepatan usaha. Hal ini yang menjadi magnet bagi perusahaan teknologi untuk mengembangkan usahanya di wilayah tersebut.
“Investor, pakar teknologi, perusahaan teknologi, dan universitas teknologi berkumpul di suatu wilayah. Semua itu sudah ada di berbagai negara, namun kurang kunci tersebut,” lanjutnya.
Silicon Valley sendiri pertama kali dipilih oleh Hewlett Packard (HP) pada 1939 untuk membuat perusahaan mereka. Beberapa tahun kedepan, wilayah ini mulai dipakai oleh Apple, Xerox, dan Fairchild Semiconductor menjadi rumah bagi usaha mereka.
Tak lama kemudian, beberapa perusahaan digital seperti Google, Yahoo, dan perusahaan teknologi besar lain seperti Microsoft dan lainnya mencoba peruntungan mereka.
Secara topografis, wilayah Silicon Valley meliputi beberapa wilayah, termasuk San jose, Santa Clara, Sunnyvale, Palo Alto, dan beberapa wilayah lain. Untuk nama sendiri, ternyata penamaan wilayah ini bukan dikarenakan suasana dari daerah tersebut.
Nama ini muncul atas usulan dari pebisnis California yang bernama Ralph Vaerst, yang kemudian populer pada tahun 1971 setelah masuk ke sebuah surat kabar lokal. Penamaan Silicon Valley sendiri diambil dari fakta para perusahaan teknologi kala itu menggunakan banyak silikon untuk membuat produk mereka. [NC/HBS]