Google AI Lebih Cepat Baca Gerak Bibir Ketimbang Manusia

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Para peneliti dari divisi Aritifical Intelligence (AI) Google yakni DeepMind dan University of Oxford telah menggunakan AI untuk membuat software yang bisa membaca gerak bibir. Para peneliti ini memberikan data uji pada software dengan menggunakan ribuan jam rekaman TV dari BBC untuk melatih algoritma neural network yang ada di dalamnya.

Hasilnya, software Google AI tersebut mampu mencetak akurasi hingga 46,8 persen. Meski terlihat tidak terlalu mengesankan, namun jika dibandingkan dengan seorang manusia yang merupakan seorang profesional pembaca bibir yang hanya mendapatkan akurasi 12,4 persen saja, itu adalah hal yang luar biasa.

[Baca juga: Programmer Ini Buat Temannya “Hidup Kembali” dengan AI]

Sebenarnya penelitian tersebut mengikuti penelitian serupa yang juga dilakukan oleh University of Oxford. Para peneliti di kelompok yang berbeda ini menggunakan software pembaca bibir bernama LipNet yang bisa mencapai akurasi 93,4 persen, unggul jauh dari yang bisa dicapai oleh manusia yakni 52,3 persen saja.

https://youtu.be/jK8Uz7cFCN8

Tapi, LipNet menggunakan data uji yang berasal dari rekaman khusus yang dibuat oleh para relawan. Bedanya dengan software besutan peneliti DeepMind dan University of Oxford, rekaman yang diberikan sebagai data uji lebih greget karena menggunakan percakapan alami tanpa naskah yang didapat dari acara politik di BBC.

[Baca juga: 8 Asisten Pribadi Paling Perhatian untuk Android]

Software yang juga disebut sebagai “Watch, Listen, Attend, and Spell” ini disuguhi lebih dari 5 ribu jam rekaman acara TV termasuk NewsnightQuestion Time, dan World Today. Di dalam rekaman video tersebut ada 118.000 kalimat yang berbeda dan 17.500 kata-kata yang unik. Tentu jumlah tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan data uji pada LipNet yang hanya ada 51 kata-kata unik saja.

[Baca juga: Teknologi Neural Machine Translation Bikin Google Translate Lebih Akurat]

Banyak pihak yang  berharap pada software ini untuk bisa diterapkan pada perangkat keamanan seperti CCTV, dan lainnya. Namun para peneliti menyatakan bahwa mereka perlu melakukan sebuah terobosan untuk software tersebut agar bisa diterapkan pada kamera CCTV yang notabene memiliki resolusi dan frame rate lebih rendah dari rekaman video biasanya. (FHP/HBS)

SourceThe Verge

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI