Telset.id, Jakarta – Hanya beberapa jam setelah Samsung memutuskan untuk menghentikan produksi Galaxy Note 7, menyusul sejumlah insiden ledakan yang melibatkan perangkat tersebut. Tak tanggung-tanggung, ada dua kejadian sekaligus yang menimpa pengguna Galaxy Note 7.
Kejadian pertama menimpa seorang remaja berusia 13 tahun bernama Abby Zuis, yang merasakan sensasi terbakar yang aneh pada Galaxy Note 7 miliknya. Dia menjatuhkan perangkat itu ketika mulai mengeluarkan asap dan membuat casing pelindung meleleh.
Gambar perangkat menunjukkan pecahan bodi yang khas dan tanda-tanda luka bakar persegi panjang yang sama seperti yang telah kita lihat dari ponsel Note 7 lain yang telah meledak. Untungnya, selain luka bakar kecil di ibu jarinya, Zuis tidak mengalami luka serius akibat insiden ini.
Ayah dari gadis itu menjelaskan bahwa mereka awalnya telah membeli perangkat pada Agustus lalu dan telah menukarnya pada 21 September sesuai dengan recall Samsung Note 7. Ia memberikan tanda terima dari kedua transaksi kepada KSTP.
[Baca juga: Samsung Galaxy Note 7 akan Di-recall Lagi?]
Korban kedua adalah Michael Klering, yang mengatakan pada kantor WKYT telah mendapati perangkat Note 7 meledak di kamar tidurnya. Saat insiden itu terjadi, Klering mengatakan bahwa Note 7 pengganti yang diasumsikannya sudah aman tidak sedang terhubung dengan charger ataupun digunakan.
Merasa sakit di kemudian hari, Klering pun pergi ke ruang gawat darurat. Rumah sakit mendiagnosisnya dengan bronkitis akut dan departemen pemadam kebakaran setempat memberitahu bahwa ini adalah hasil dari menghirup asap.
[Baca juga: Galaxy Note 7 Versi “Aman” Terbakar di Pesawat]
Usut punya usut, kejadian yang menimpa Klering ini ternyata terjadi sebelum insiden di pesawat Southwest dan kejadian yang menimpa Zuis di Minnesota. Lalu, apa yang dilakukan Samsung saat itu? [IF/HBS]
