Telset.id, Jakarta – Seorang pengguna taksi online Uber mendapatkan pelayanan yang kurang mengenakkan karena menerima tagihan pembayaran jasa Uber yang tidak wajar. Tak tanggu-tanggung, tarif yang seharusnya hanya Rp 18.000, melonjak jadi Rp 595 ribu.
Pengguna Uber yang diketahui bernama Dolly Surya ini melampiaskan kegundahannya di Twitter. Pemilik akun @DollySW ini merasa keberatan menerima tagihan pembayaran jasa Uber yang dianggap sangat tidak wajar.
“Saya dicurangi sopir Uber dalam perjalanan terakhir. Tarif saya seharusnya Rp 18.000, tapi malah melambung menjadi hampir Rp 595 ribu!” sungut @DollySW dalam sebuah kicauan yang dimention ke akun Twitter Uber Indonesia, Rabu (10/8/2016).
Menurut Dolly, dia menggunakan jasa Uber pada Selasa malam (9/8/2016). Saat itu, dia memakai Uber dari mal Kota Kasablanka menuju Setiabudi. Jarak tempuh yang tidak terlalu jauh itu sebenarnya hanya dikenakan tarif Rp 18.000.
Namun alangkah kagetnya dia saat menerima tagihan pembayaran yang mencapai Rp 595 ribu. Setelah ditelusuri, ternyata sopir mobil Uber tersebut tidak mengakhiri perjalanan (end-trip) di aplikasi saat sampai di tujuan.
Alhasil, perhitungan tarif terus bertambah, meski Dolly sudah tidak ada di dalam mobil tersebut. Si sopir nakal tersebut rupanya melanjutkan perjalanan hingga ke luar kota, yang mengakibatkan argo taksi menjadi berlipat-lipat.
Dolly sangat terkejut saat menerima tagihan untuk rute yang sebenarnya relatif tidak jauh (mal Kota Kasablanka-Setiabudi) itu mencapai Rp 595.000. Jarak tempuhnya disebut lebih dari 200 kilometer.
“Lah (si sopir Uber) jalan sampe ke daerah Serang selama hampir 10 jam,” kicau @DollySW sambil mencantumkan screenshot rute perjalanan sang sopir dari aplikasi Uber.
Dolly mengatakan sudah mengirim komplain ke pihak Uber lewat mekanisme yang tersedia dalam aplikasi. Namun pihak Uber Indonesia masih memberikan respon. “Sejauh ini saya belum ada e-mail atau respons terhadap keluhan saya, Pak,” ujar Dolly.[HBS]
