Telset.id, Jakarta – Pada tanggal 9 Maret nanti, beberapa wilayah Indonesia akan dilewati Gerhana Matahari Total. Fenomena alam yang langka ini tentunya sangat sayang jika dilewatkan untuk dilihat. Nah, bagaimana cara aman untuk melihat gerhana matahari?
Mungkin sebagian dari Anda sudah tahu kalau melihat gerhana matahari tidak boleh dilihat secara langsung dengan mata telanjang. Dampak terburuk adalah menyebabkan kebutaan permanen. Hal itu disebabkan sinar Matahari yang sangat terang dapat membakar retina mata, sehingga menyebabkan kebutaan.
Sekadar informasi, sinar Matahari yang kita lihat setiap hari pada dasarnya sangat berbahaya jika kita melihatnya secara langsung. Pasalnya, Matahari memancarkan sinar inframerah yang bisa merusak mata kita.
Melihat gerhana matahari total tidak berbahaya asal dilakukan dengan cara-cara yang aman. Saat yang paling tepat untuk melihat langsung adalah ketika sinar gerhana matahari total mencapai puncaknya atau tertutup total oleh bulan.
Saat gerhana total mencapai puncaknya itulah saat yang tepat untuk melihat keindahan korona atau mahkota matahari secara langsung tanpa penghalang. Tak usah takut melihat puncak dari gerhana Matahari, karena tidak membuat mata buta.
Yang berbahaya bagi mata adalah pada saat sebelum dan sesudah puncak dari gerhana matahari, karena saat itu sinar Matahari yang dilihat langsung dengan mata telanjang bisa mengakibatkan kerusakan mata.
Cara yang aman untuk mengamati gerhana adalah saat matahari perlahan tertutup bulan dan kondisi langit berangsur menjadi gelap (gerhana matahari sebagian), dianjurkan untuk menggunakan filter atau kacamata khusus untuk melihat matahari.
Dianjurkan untuk tidak terlalu fokus saat melihat gerhana matahari, karena saat itu matahari belum semuanya tertutup dan sebagian sinar matahari masih memancar kuat, sehingga bisa merusak retina mata. Saat matahari tertutup total dan langit menjadi gelap, barulah filter yang melindungi mata bisa dilepas.
Meski bisa dilihat secara langsung, namun harus diingat, jangan terlalu lama menatap karena durasi gerhana matahari total ini hanya 2 sampai 3 menit saja. Setelah itu matahari akan kembali terlihat dan langit kembali cerah. Saat sinar matahari mulai terlihat inilah, Anda harus kembali memakai filter mata agar cahaya matahari tidak merusak retina.
Saat inilah yang kadang orang lengah, karena keasyikan melihat gerhana. Ketika bulan mulai tersingkap lepas dari Matahari, maka piringan matahari yang terang akan mulai memancarkan sinar yang sangat silau sekali, semendtara pupil mata sedang membesar. Hal inilah yang bisa merusak retina mata.
Nah, Telset akan memberikan kepada Anda beberapa tips untuk bisa menikmati detik-detik terjadinya gerhana matahari total:
1. Pinhole Projection
Cara aman pertama yang dianjurkan adalah dengan membuat pinhole projection atau proyeksi lubang jarum yang diarahkan ke Matahari dan akan memunculkan bayangan Matahari ke selembar kertas.
Tutup salah satu lubang pada teropong. Arahkan lubang yang terbuka – bagian yang lebih besar – ke arah matahari. Letakkan selembar kertas putih dengan jarak sekitar 30 cm dari teropong. Anda dapat menggunakan roda untuk menyesuaikan fokus untuk menyesuaikan ketajaman gambar. Idealnya, teropong yang Anda gunakan terpasang ke sebuah tripod. Selain teropong, Anda juga dapat menggunakan teleskop berukuran kecil untuk melakukan ini.
2. Kacamata khusus
Harap diketahui, kacamata hitam biasa tidak cukup aman untuk melihat gerhana matahari. Oleh sebab itu dianjurkan memakai kacamata khusus. Kacamata khusus ini memiliki filter yang aman untuk dipakai. Filter matahari biasanya terbuat dari bahan kaca yang dilapisi campuran nikel dan kromium atau terbuat dari milar yang dilapisi dengan logam. Filter dapat dikatakan aman apabila kerapatan optiknya (neutral density) 5 atau lebih, atau memiliki kekedapan yang baik terhadap sinar UV dan inframerah.