Jakarta, TELSET.id – Selama dua pekan terakhir Telkom menjadi sorotan para netizen, karena aturan pencabutan saluran telepon rumah jika berhenti layanan IndiHome. Telkom pun merespon dengan memberikan penjelasan soal aturan yang banyak menuai protes pelanggan itu.
Keluhan ini mulai banyak bermunculan pasca diterapkannya pemblokiran layanan Netflix dan juga aturan FUP yang mulai diberlakukan Telkom per tanggal 1 Februari 2016.
Pengguna mengeluhkan aturan yang diterapkan Telkom, dimana jika ingin berhenti berlangganan internet, maka pelanggan Telkom Indihome akan dipaksa untuk melepas semua layanan Telkom lainnya, seperti TV kabel dan juga sambungan telepon rumah.
[Baca juga: Berhenti Langganan IndiHome, Telkom Cabut Telpon Rumah]
Menurut Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan, banyaknya protes karena mungkin pelanggan belum mendapatkan penjelasan yang lengkap dan memadai tentang manfaat dan benefit layanan Tripleplay.
“Tidak tepat soal pemberitaan yang menyebutkan Telkom tidak mau melayani permintaan masyarakat atas pemasangan telepon rumah,” ujar Dian Rachmawan di Jakarta, Sabtu (6/2/2016).
Dian mengungkapkan, Telkom akan memberikan solusi untuk kebutuhan masyarakat tertentu yang masih membutuhkan layanan telepon rumah semaksimal mungkin sepanjang jaringan tersedia. “Kami akan memperbaiki cara menjual layanan Indihome ke pasar,” katanya.
[Baca juga: Pelanggan IndiHome Protes Aturan FUP]
Lebih jauh Dian menjelaskan, bahwa selama ini, saluran telepon rumah menggunakan kabel tembaga. Namun, untuk layanan IndiHome, Telkom menggunakan kabel berbahan serat optik.
Kabel serat optik, menurutnya, dinilai memiliki kualitas lebih bagus dan bisa menjamin kecepatan Internet. Selain itu, Telkom juga memakai kabel yang sama (kabel serat optic) untuk menggelar layanan telepon rumah.
Saluran telepon rumah yang digelar Telkom sekarang melalui kabel serat optik dengan menggunakan teknologi voice-over internet protocol (VoIP) atau dengan kata lain melalui sambungan internet.
“Karena pakai VoIP, jadi kalau layanan IndiHome-nya dihentikan, otomatis layanan teleponnya juga berhenti,” jelas Dian.
Nah, masalahnya kemudian adalah setelah berhenti, pengguna belum tentu bisa kembali ke layanan telepon berbasis kabel tembaga, karena bisa saja sentral telepon atau bagian switching-nya sudah diganti dengan kabel serat optik yang lebih modern.
Serat optik sebenarnya bisa saja jika hanya dipakai untuk layanan telepon, tapi malah jadi mubazir karena telepon tersebut sebenarnya terhubung menggunakan koneksi Internet.
“Apabila hanya satu play telephony, maka secara ekonomis menjadi lebih mahal ketimbang TriplePlay,” imbuhnya.
Sebagai informasi, TriplePlay yang dimaksud merupakan paket akses internet fiber to the home (FTTH). Dalam paket ini, Telkom memberikan tiga layanan dalam satu paket sekaligus, yakni koneksi internet (IndiHome), TV kabel (UseeTV), dan sambungan telepon rumah.
Seperti diketahui, operator pelat merah ini juga sedang melakukan migrasi sentral telepon digital menjadi softswitch IMS (IP multimedia subsystem). Langkah tersebut mengikuti tren dunia seiring teknologi lama yang sudah mulai tidak lagi dikembangkan.[HBS]