JAKARTA – Setelah diperkenalkan pertama kali di ajang Hannover Messe Trade Fair di Jerman pada April lalu, robot kolaboratif besutan ABB Robotics akhirnya resmi menyambangi Tanah Air.
Mengusung nama YuMi yang merupakan gabungan dari kata “You” dan “Me”, robot ini menjadi refleksi dari semangat kolaborasi antara manusia dan robot dalam berbagi peran yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Lilik Suharmawan, Robotics LBU Manager Discrete Automation & Motion Division ABB Indonesia mengatakan, bahwa selama ini banyak yang beranggapan bahwa kehadiran robot dalam dunia industri akan menggantikan peran manusia, padahal sebenarnya tidak.
“Terkadang, ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan manusia namun dapat dilakukan oleh robot. Nah, YuMi di sini konsepnya kolaboratif. Jadi berkolaborasi dengan manusia,” ujar Lilik saat memperkenalkan robot YuMi di Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Hadir dengan sejumlah fitur inovatif – mulai dari dua lengan robot yang fleksibel, sistem pengasupan komponen universal, komponen berbasis kamera, lead through programming hingga teknologi mutakhir sistem kontrol gerakan berpresisi tinggi.
Menurutnya, YuMi dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan produksi yang tak hanya fleksibel tetapi juga cepat, terutama pada industri elektronik, yang membutuhkan presisi dan produktivitas tinggi.
Seperti diungkapkan Lilik lagi, robot YuMi ini mampu mendukung mendukung segala macam aplikasi merata di lingkungan manufaktur komponen kecil. Sebut saja industri perakitan, produk konsumsi dan industri mainan anak-anak.
Di sektor keamanan, YuMi juga didandani dengan baik, dengan kemampuannya mengontrol diri. Maksudnya di sini adalah, bahwa jika terjadi benturan yang tak disengaja dengan manusia, YuMi konon akan langsung berhenti beroperasi dalam hitungan milidetik, dan dapat bergerak lagi hanya dengan menekan tombol play pada remote kontrol.
“Jadi kami bisa pastikan bahwa YuMi ini aman,” tambah Steven Lim, Head of Division Discrete Automation & Motion Division ABB Indonesia.
Saat ini, robot yang terbuat dari rangka berbahan magnesium dan dibungkus pelindung plastik ini (lengkap dengan bantalan empuk untuk meredam benturan) telah tersedia untuk dipesan, dengan harga mulai USD 40.000 atau sekitar Rp 540 juta per unitnya.
Sementara untuk ketersediaannya, saat ini masih harus menunggu hingga ABB menyelesaikan pamerannya di ajang Power and Renewable Energy Indonesia 2015 yang akan berlangsung di JIE Kemayoran. [IF/HBS]
