Bezel Design
Dengan aksen alumunium yang berada pada bagian bezelnya, Huawei Ascend P6 terlihat mirip dengan desain iPhone 5 yang ramping memanjang.
Dual Slot
Untuk memudahkan pengguna, Huawei meletakkan slot SIM card dan memori micro SD pada sisi bodi ponsel. Anda bisa membukanya dengan menggunakan jarum pada lubang slot tersebut.
Emotion UI
Ciri khas dari ponsel Huawei Ascend P6 ini adalah desain antarmuka yang dibuat tanpa tombol menu, sehingga untuk mengakses halaman aplikasi, Anda cukup melakukan gesture ke kanan maupun ke kiri.
Desain
Huawei mencoba me-redesain iPhone pada Ascend P6 ini dengan tampilan yang membuatnya terlihat sedikit “aneh”. Setidaknya ada perbedaan yang terasa cukup kentara, dan tidak terlihat kompak pada desain bawah ponsel yang dibuat melengkung. Tidak berbentuk kotak layaknya produk asli Apple tersebut. Mungkin bisa dibilang, desain orisinil Huawei hanya terletak pada area tersebut. Dan juga area bezel yang memiliki tambahan dua slot untuk SIM card GSM dan slot micro SD. Desain unibody-nya pun terlihat lebih ringkih dari milik iPhone. Karena bagian belakang bodinya, ada terlihat rongga yang bisa digunakan untuk membuka penutup baterainya.
Display
Tidak mungkin kami katakan layar dengan dimensi 4.7 inch yang diadopsi terlihat luas. Tetapi bisa kami katakan layarnya cukup ideal sebagai perangkat komunikasi. Meskipun beberapa situs harus terpaksa terlihat menyempit, saat dibuka pada ponsel ini. Layarnya juga tidak cukup jelas saat diajak bekerja pada kondisi cahaya berlebih, terlalu banyak efek bayang yang tampil saat tertepa cahaya matahari. Namun secara keseluruhan kami menilai warna yang diberikan layarnya cukup baik, tampilan ikon dalam layar terlihat lebih hidup.
User Interface
Huawei memang memiliki ciri desain antarmuka tersendiri, seperti halnya Huawei Ascend Mate yang pertama hadir. Dalam ponsel ini juga, Anda tidak akan menemukan tombol digital menu yang tertanam di dalam layar. Jadi untuk mengakses menu, Anda cukup melakukan gesture pada layar. Baik dilakukan ke kanan maupun ke kiri yang menggiringnya ke layer berikutnya, dimana tempat ikon dan menu aplikasi berkumpul. Dalam keadaan default, ada empat layer yang berisi beragam ikon maupun widget dari aplikasi yang telah diinstal.
Jika dibandingkan dengan user interface yang ada pada ponsel lain? Jujur kami akui Emotion UI ini lebih asik dan nyaman digunakan, meski tidak tersaji tombol digital menu, karena tergantikan dengan tombol homescreen
Camera
Beberapa fitur yang ditambahkan dalam menu pengaturan kamera cukup membantu untuk mendapatkan hasil foto yang mengagumkan. Setidaknya Anda tidak perlu melakukan retouch ulang foto, karena dengan fitur Beauty, Anda sudah bisa tampil cantik layaknya gambar yang diedit pada aplikasi camera 360. Efek lainnya yang bisa dinikmati adalah pewarnaan latar obyek, Anda bisa mengatur warna yang dinginkan. Seperti halnya mono, antique, negative, lomo cold, lomo warm, emboss, sepia maupun sketch gray.
Namun pastikan, Anda berada pada kondisi pencahayaan yang kuat, sehingga hasil warna terlihat lebih baik dari pada menggunakan LED flash, sebagai tambahan cahaya. Pada saat kami coba gunakan fitur LED Flash tersebut, beberapa adegan kami dapatkan terlalu berwarna merah. Padahal area kondisi pengambilan gambar, minim dengan cahaya. Artinya tidak memungkinkan ada cahaya ‘bocor’ ataupun cahaya balik yang bisa memudarkan pancaran cahaya bantuan LED.
“Semestinya tambahan lampu LED Flash pada kamera bisa membantu memberikan hasil tangkapan gambar yang baik. Tetapi sayangnya hal itu tidak bisa diberikan saat Anda mengaktifkan LED pada Huawei Ascend P6 ini.”
Multimedia
Jika Anda menyangka bahwa kualitas suara yang baik bisa didapatkan hanya melalui satu media saja, itu adalah sebuah kesalahan. Artinya, Anda harus memiliki dua media yang mendukung cukup baik untuk memberikan kualitas suara sempurna. Seperti pada Huawei ini, kami bisa menemukan kecocokkan kualitas suara speaker eksternal yang bisa disesuaikan dengan perangkat lainnya. Alunan nada bass, trebble terdengar detail keluar karena kedua perangkat mendukung. Tetapi sayangnya, speaker internal yang ada pada P6, sangat mengecewakan. Suara Bass, terasa terpendam dengan suara alunan treble yang lebih kuat. Meski tidak kentara, jika Anda menyetel jenis musik Rock maupun Jazz.
Performance
Huawei Ascend P6 memang memiliki ukuran bodi yang jauh lebih kecil dari pendahulunya, Ascend Mate. Namun dalam komposisi penggunaan hardware, smartphone ini tidak berbeda jauh dengan pendahulunya tersebut yang masuk dalam lini phablet (ascend mate). Menggunakan prosesor kembangan Huawei sendiri, dengan prosesor jenis Quad Core membuat kedudukan ponsel ini cukup diacungi jempol. Pasalnya, kami sudah mencoba dengan beragam aplikasi dan game, seperti ‘Robocop’ dimana kinerjanya betul-betul optimal. Tidak kalah dengan kinerja Acer SlateBook X2, yang menggunakan prosesor Nvidia Tegra terbaru, saat kami coba secara bersamaan. Setiap sesi pertandingan dimainkan dengan baik tanpa kendala, visualisasi efek grafis cukup indah ditampilkan, tanpa adanya gradasi disetiap levelnya.