JAKARTA – Sebelumnya Uber dilaporkan tertarik meminang HERE. Uber bahkan telah menyiapkan mahar sebesar USD 3 miliar (sekitar Rp 3,9 triliun) untuk mencaplok layanan pemetaan offline milik Nokia tersebut. Namun duit yang disodorkan ternyata ditolak oleh Nokia. Alhasil, Uber pun memutuskan mundur dari perburuan.
Pihak Uber berharap bisa membeli HERE untuk membuat navigasi dengan peta resolusi tinggi serta menjadi jalan untuk mobil tanpa pengemudi. Namun Uber akhirnya harus berhenti menguber HERE, karena iming-iming uang 3 miliar dolar tidak berhasil membuat Nokia mau melepas layanan pemetaannya itu.
New York Times melaporkan Uber sudah memutuskan untuk menarik diri dari rencana pembelian HERE. Selanjutnya, layanan pemesanan taksi premium ini mengalihkan bidikannya pada layanan pemetaan lain, yaitu Bing Maps.
Kerjasama layanan pemetaan dari Microsoft tersebut telah disepakati pada bulan lalu, termasuk rencana untuk membuat kendaraan tanpa pengemudi menggunakan mobil listrik Tesla.
Dengan mundurnya Uber dari rencana pembelian HERE, maka kini kandidat pembeli serius Nokia HERE menyisakan konsorsium otomotif Jerman yaitu Mercedes-Benz, BMW, dan Audi. Konsorsium dari ketiga pabrikan mobil ini telah memakai data pemetaan dari Nokia HERE untuk sistem di mobil buatannya.
Selain itu ketiga perusahaan otomotif papan atas tersebut juga sedang mempelajari otomasi transportasi (mobil tanpa pengemudi) di masa mendatang. Rencana ini untuk mengantisipasi ambisi Google yang dilaporkan akan merilis mobil tanpa pengemudi berbasis Android yang bisa digunakan semua orang.
Sementara itu, Nokia dikabarkan masih keukeh mempertahankan harga HERE di kisaran USD 4 miliar. Namun konsorsium otomotif Jerman menilai harga tersebut terlalu tinggi, sehingga proses negosiasi masih terus dilakukan.
Melihat alotnya proses negosiasi tersebut, penjualan Nokia HERE diprediksi masih akan memakan waktu yang panjang. Kemungkinan proses negosiasi akan berlanjut hingga bulan Agustus mendatang.[HBS]